Segoro Topeng Kaliwungu, Tarian Sakral Lumajang yang Siap Mendunia

Sabtu 28-06-2025,06:21 WIB
Reporter : Agus Sucipto
Editor : Muhammad Ridho

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Langit mulai membara keemasan, ombak bersahut-sahutan, dan satu per satu gerakan mistis mulai mengisi bibir pantai. Inilah Segoro Topeng Kaliwungu, sebuah pagelaran budaya yang telah menjelma menjadi panggung pertemuan antara warisan leluhur dan wajah baru pariwisata Indonesia.

Bukan sembarang pertunjukan, Segoro Topeng adalah bentuk kolosal dari Tari Topeng Kaliwungu tarian sakral asal Desa Kaliwungu, Lumajang. Sejak pertama kali digelar secara besar-besaran pada 2022, event ini tak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga wajah baru promosi pariwisata berbasis budaya.

BACA JUGA:Museum Lumajang Bawa Pesan Pelestarian Budaya di Pameran East Java Spirit of Museum


Mini Kidi--

Nama "Segoro Topeng" sendiri lahir dari perpaduan dua kekuatan utama: ‘Segoro’ (Samudera Hindia) yang menggambarkan keelokan pantai selatan, dan ‘Topeng’ yang merepresentasikan kekayaan nilai-nilai budaya lokal. Gabungan ini menciptakan pengalaman tak terlupakan, di mana seni tradisi berdialog langsung dengan alam.

Setiap tahun, tema yang diusung berbeda, selalu mengangkat cerita yang menggugah. Tahun 2023 bertema “Kidung Katresnan”, menyoroti cinta dan pengorbanan. Tahun 2024 dengan “Legenda Argasonya” mengangkat mitologi lokal. Tahun ini, tema “Mystical of Kaliwungu” menelusuri sisi magis dan spiritual dari desa yang menjadi asal mula tarian ini.

BACA JUGA:Ritual Mendem Kepala Sapi, Rangkaian Grebeg Suro di Hutan Bambu Sumbermujur

Lebih dari sekadar panggung hiburan, Segoro Topeng hadir sebagai strategi destinasi branding Kabupaten Lumajang. Tujuannya jelas: menjadikan budaya sebagai daya tarik wisata yang menyatu dengan keindahan alam, menciptakan pengalaman wisata yang sarat makna.

"Acara ini mampu menggugah tidak hanya wisatawan, tetapi juga hati masyarakat lokal, terutama generasi muda. Mereka diajak mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur melalui ekspresi yang megah, modern, dan membanggakan," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati dalam siaran persnya, Jumat 27 Juni 2025.

BACA JUGA:Tasyakuran Sedekah Desa Senduro Dimeriahkan Arak-Arakan Jolen

Tak hanya itu, event ini menjadi ruang ekspresi bagi seniman tari, penata musik, pembuat kostum, hingga UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Semua bersinergi menyajikan sajian budaya yang tak lekang oleh waktu dan tak kalah dengan festival internasional.

Dengan ratusan penari yang terlibat, setiap helai gerakan, warna topeng, dan hentakan musik adalah hasil kolaborasi ratusan tangan kreatif. Mereka tidak hanya tampil di atas panggung, tapi juga menenun kisah Lumajang yang inklusif dan membanggakan.

BACA JUGA:Stok Darah Menipis, PMI Lumajang Gelar Donor Darah di Kertosari

Tahun 2025 menjadi tahun istimewa. Untuk pertama kalinya, Segoro Topeng Kaliwungu ditetapkan sebagai salah satu dari 110 Karisma Event Nusantara oleh Kementerian Pariwisata RI. Penetapan ini memperkuat posisi Lumajang dalam peta pariwisata nasional, bahkan internasional.

Event yang berlangsung selama dua hari ini dikemas dengan berbagai rangkaian kegiatan. Hari pertama, 28 Juni, diawali dengan aksi penanaman cemara laut bertajuk “Pantai Lestari, Cemara Menyapa”. Aksi ekologis ini membuktikan bahwa pelestarian lingkungan bisa bersatu dengan pelestarian budaya.

Kategori :