Warek IV Unitomo Minta Saring Sebelum Sharing

Jumat 15-05-2020,09:36 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id - Di masa pandemi Covid-19, Wakil Rektor (Warek) IV Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Dr Meithiana Indrasari ST MM, mengedukasi masyarakat saat menyikapi informasi agar saling mengingatkan dalam menyampaikan berita terkait dampak virus berbahaya tersebut. Meithiana Indrasari menegaskan, saring sebelum sharing dalam menerima dan meneruskan berita. “Jika ada informasi yang kita terima melalui WhatsApp dan belum diketahui sumbernya valid atau tidak, segera kita cek fakta melalui link-link resmi pemerintah," tegasnya, Jumat (15/5). Sebelumnya, hal ini juga disampaikan Meithiana bersama Zulaikha, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unitomo saat menjadi narasumber mewakili akademisi dalam kopilaborasi melalui zoom meeting, Senin (27/04) pekan lalu. Kopilaborasi yang digelar Unitomo bersama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) tersebut mengangkat tema Media dan Turbulensi Informasi dalam Pandemi Covid-19, diikuti sekitar 300 partisipan. Hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Sumber Daya Komunikasi Publik Diskominfo Jatim Eko Setiawan, bersama Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Eko Pamuji, serta Wakil Rektor Unitomo Meithiana Indrasari dan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Zulaikha, sebagai narasumber. Dalam paparannya, Eko Setiawan mengatakan pihak Diskominfo Jatim menginisiasi website info Covid-19 sejak wabah resmi menjadi pandemi. “Dalam mengantisipasi informasi hoax ataupun disinformasi, kami menganalisa setiap informasi yang ada dan membuat cyber hoax guna memberikan informasi yang benar kepada masyarakat”, ungkapnya. Senada disampaikan Eko Pamuji, PWI Jatim telah mengimbau wartawan agar menyajikan berita yang menarik namun tetap memberikan nuansa yang menyejukkan. “Kami mengedukasi wartawan untuk menyiapkan dan membuat berita terkait wabah ini secara berimbang agar tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat. Karena berita yang menyejukkan cenderung menenangkan, dan menenangkan ini bagian dari penyembuhan," imbuh praktisi media ini. (lis/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait