SURABAYA - Bagi Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa, ulang tahun yang ke 49 Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum memiliki makna tersendiri. Karena dengan usianya yang hampir setengah abad itu, Memorandum telah memberikan banyak hal di masyarakat, termasuk dalam hal ikut serta mencerdaskan bangsa. Utamanya sebagai media yang eksis dengan berita-berita aktual dan faktual, Mantan Menteri Sosial itu juga berkeyakinan dengan ikhtiar yang selama ini dilakukan akan membuat memorandum lebih berkualitas. “Dengan ikhtiar mencerdaskan bangsa semoga bisa dibangun kualitas yang terus bisa menjawab tantangan-tantangan zaman,” ungkapnya. Khofifah juga berharap Memorandum bisa bersinergi dengan dinamika kehidupan masyarakat, serta dinamika perkembangan teknologi informasi. Ini sangat penting menurut Khofifah, karena sebagai modal besar untuk menghadapi era digital saat ini. Dalam kesempatan ini yang juga selalu diingatkan Khofifah agar media terus berseiring dalam pembangunan perekonomian di tengah persaingan global yang sangat ketat. “Selain itu perkembangan ekonomi digital akan bisa menjadikan kita tertantang agar kita jangan sampai menjadi pasar bagi asing,” pesannya. Ini sangat penting agar menguatkan pasar kita dengan kualitas yang terjaga. “Dan tentunya juga harus terjaga kontinuiti,” paparnya. Demikian dengan media cetak seperti SKH Memorandum, di tengah era digital harus bisa mempertahankan ciri khasnya dan itu yang selama ini masih dimiliki Memorandum. Dalam kesempatan ini Khofifah juga berpesan kepada masyarakat agar selalu santun dalam bermedia sosial. Hal ini guna menghindari permusuhan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa. "Gunakan media sosial untuk menyambung silaturahim dan menambah wawasan, bukan untuk menyebarkan berita hoax, hasutan, ujaran kebencian,” harapnya. Dia mengatakan, di tengah arus informasi yang begitu deras, netizen dituntut lebih cerdas dalam menerima berita dan informasi. Masyarakat perlu melakukan verifikasi atau cek ulang setiap kali menerima berita dan informasi dari media sosial. Khofifah mengatakan, saat ini banyak sekali situs-situs yang menampilkan hoax atau berita bohong. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari mengejar "lalu lintas" kunjungan, menebarkan kebencian satu sama lain, hingga memecah belah persatuan. "Sekalipun masyarakat bebas berekspresi lewat media sosial, namun tetap harus ada etika yang dijunjung. Hendaknya pilah pilih terlebih dahulu semua informasi yang diterima, benar atau salah, tidak asal share," imbuh ibu 4 anak kelahiran Surabaya ini. Khofifah berharap keberadaan media juga mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Sehingga disanalah fungsi media untuk mencerdaskan bangsa akan terlihat nyata di masyarakat. (yok/hap)
Jadilah Media yang Ikut Mencerdaskan Bangsa
Minggu 11-11-2018,12:47 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 04-12-2025,18:34 WIB
Jelang Lawan PSM Makassar, Akun Media Sosial Persebaya Diserbu Bonek Bonita
Kamis 04-12-2025,18:21 WIB
Kasus Kekerasan di SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Sekolah Minta Maaf
Kamis 04-12-2025,19:09 WIB
DPRD Kabupaten Malang Jalani Reses, Sudarman Jaring Aspirasi dan Bagikan Motor Roda Tiga
Kamis 04-12-2025,22:10 WIB
Polres Lumajang Kirim SPDP Kasus Penimbunan Solar Subsidi ke Kejaksaan
Kamis 04-12-2025,18:41 WIB
Polda Jatim Selidiki Kasus Pencabulan Belasan Santriwati Ponpes Bangkalan
Terkini
Jumat 05-12-2025,16:44 WIB
Prediksi PSM Makassar vs Persebaya: Uston Nawawi Incar Kemenangan di Laga Tunda Super League 2025
Jumat 05-12-2025,16:24 WIB
Pemkot Surabaya Gelar Istigasah untuk Korban Longsor dan Banjir Bandang
Jumat 05-12-2025,16:21 WIB
HUT Reserse Ke-78, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Bagikan Ratusan Sembako ke Tukang Becak
Jumat 05-12-2025,16:16 WIB
Respons Darurat Bencana Sumut, PELNI Gratiskan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan dari Seluruh Nusantara
Jumat 05-12-2025,16:10 WIB