Warga RT 7/RW 4 Jalan Gembong Sayuran Sepakat Tutup Akses Usaha Air Minum setelah Kunjungan Wawali

Senin 17-03-2025,20:24 WIB
Reporter : Anwar Hidayat
Editor : Ferry Ardi Setiawan

BACA JUGA:Untuk Generasi Sehat dan Cerdas, Wawali Armuji: Penting Menjaga Kesehatan Mental Anak

“Saya sudah konfirmasi dengan pemilik rumah Nomor 11. Katanya, waktu disewa, pengusaha itu mengatakan akan digunakan sebagai tempat tinggal mertua, bukan untuk usaha,” ungkap Adi.  

Pemilik rumah juga mengeluhkan kerusakan properti akibat aktivitas usaha tersebut.

 “Rumahnya hancur, jalan rusak, dan lingkungan jadi tidak nyaman,” tambahnya.  

Sementara itu, salah satu karyawan perusahaan, Agus Sukri, menyampaikan aspirasi dari pihak pegawai. Ia mengakui bahwa warga memang mengeluhkan kerusakan jalan dan aktivitas bongkar muat, namun ia meminta keadilan bagi nasib para pegawai yang rata-rata merupakan warga lokal.  

“Kami cuma minta keadilan. Kalau benar-benar ditutup, kami mau bagaimana lagi, kami juga punya keluarga yang harus diberi makan,” ujar Agus.  

Agus menambahkan bahwa aktivitas pengiriman galon tidak dilakukan setiap hari dan tidak seintens dulu. 

“Dulu memang sering bolak-balik, tapi sekarang kadang hanya sekali sehari, bahkan kadang tidak ada sama sekali,” katanya.  

Namun, warga tetap bersikeras bahwa penutupan usaha ini adalah solusi terbaik.

 “Kami sudah terlalu lama menderita. Jalan kami rusak, lingkungan kami tidak nyaman, dan anak-anak kecil tidak bisa bermain dengan tenang,” ujar Adi.

BACA JUGA:Wawali Surabaya Armuji Kirim Tumpeng Kejayaan di HUT Ke-54 SKH Memorandum

Setelah mediasi, warga meminta agar usaha tersebut segera disegel. “Ini permintaan warga, bukan inisiatif saya. Mereka sudah berteriak-teriak di depan Pak Armuji, Segel Pak RT, segel kata Adi.  

Menurut rencana, Pemkot Surabaya akan segera melakukan penyegelan terhadap usaha tersebut dalam waktu kurang dari seminggu. 

“Kalau ada penolakan seperti ini, saya yakin ibu camat dan ibu lurah akan segera bertindak,” tambah Adi.  

Warga berharap bahwa keputusan ini akan membawa perubahan positif bagi lingkungan mereka. 

“Kami ingin Gembong Sayuran kembali seperti dulu, tenang dan nyaman. Bukan tempat untuk truk-truk besar yang merusak kampung,” pungkas Adi.  (yat)

Kategori :