SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Rencana penutupan dan relokasi Pasar Tanjungsari oleh Pemkot Surabaya menuai penolakan dari para pedagang. Meski rencana ini telah digulirkan sejak lama, hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut.
BACA JUGA:Sesuai Prosedur Prokes, Pasar Buah Tanjungsari 77 Dipercaya Jadi Pasar Tangguh Semeru
Para pedagang, yang sebagian besar telah puluhan tahun mengais rezeki di pasar ini, menegaskan penolakan mereka terhadap rencana tersebut. Mas'ud, penjaga kios buah di nomor 77 Pasar Tanjungsari, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana penutupan pasar.
--
"Saya tidak setuju. Ini sudah menjadi tempat mata pencaharian saya selama 10 tahun. Kalau pasar ditutup, saya harus cari makan di mana," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dirinya hanya bekerja sebagai penjaga kios buah, dengan pendapatan yang tidak menentu.
"Saya dapat Rp 5.000 per 100 kg timbangan buah. Kadang sehari dapat Rp 20.000, kadang lebih, tergantung pembeli. Kalau sepi, ya tidak dapat," tambahnya.
BACA JUGA:Pasar Buah Tumpah Tanjungsari, Kadisdag: Yang di Luar Tidak Berizin
Meski pendapatannya pas-pasan, Mas'ud mengaku cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama di bulan Ramadan ini.
Pedagang buah lain di nomor 47 juga membenarkan adanya rencana penutupan dan relokasi pasar. Namun, ia mengaku tidak mengetahui detail lebih lanjut.
"Saya hanya dengar-dengar dari omongan orang. Tapi saya tidak setuju kalau pasar ini ditutup. Ini sudah jadi sumber penghidupan kami," ujar pedagang yang tidak mau menyebutkan namanya
BACA JUGA:Soal Pasar Buah Tanjungsari, Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak: Kita Akan Telusuri
Para pedagang khawatir, rencana relokasi akan mengganggu mata pencaharian mereka.
"Cari makan di sini saja susah, apalagi kalau dipindah ke tempat lain. Belum tentu pembeli akan ikut pindah," ujar pedagang
Pasar Tanjungsari, yang dikenal sebagai pusat penjualan buah dan bunga, telah menjadi tempat berdagang bagi ratusan pedagang selama puluhan tahun. Meski kondisi pasar terlihat sederhana, aktivitas perdagangan di sini cukup ramai, terutama hari-hari besar seperti Ramadan sekarang