Cegah Pencemaran Plastik, Surabaya Gelar Aksi Bersih Mangrove Peringati HPSN 2025

Kamis 27-02-2025,21:38 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Aksi bersih mangrove digelar di Kebun Raya Mangrove (KRM) Gunung Anyar Kota Surabaya pada Kamis 27 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2025 yang berlangsung serentak di delapan lokasi se-Indonesia.

BACA JUGA:Semakin Bertambah, Eksistensi Sampah Plastik Ancam Mangrove Pamurbaya

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) / Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) ini berkolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk Pemkot Surabaya, akademisi, Kader Surabaya Hebat (KSH), berbagai komunitas hingga dunia usaha.


--

Dalam kesempatan ini, Direktur Pengendalian Kebakaran Lahan KLH/BPLH, Eduward Hutapea menyampaikan, bahwa aksi bersih mangrove menjadi salah satu rangkaian peringatan HPSN 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan kawasan mangrove dari sampah plastik, terutama mikroplastik, yang dapat merusak ekosistem.

BACA JUGA:Kebun Raya Mangrove Surabaya Catat 2 Ribu Pengunjung dalam Sepekan

"Aksi bersih mangrove ini diselenggarakan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah dan komunitas, dan dilakukan serentak di delapan lokasi di Indonesia," kata Eduward saat membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup (LH).

BACA JUGA:Pengunjung Keluhkan Lokasi Parkir Jauh di Kebun Raya Mangrove, Stand Kuliner Sepi

Delapan lokasi tersebut meliputi Hutan Mangrove Muara Gembong (Bekasi, Jawa Barat), Hutan Mangrove Muara Angke (Jakarta Utara), Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu (Batam, Kepulauan Riau) dan Taman Mangrove Tambak Bulusan (Demak, Jawa Tengah).

Selain itu, aksi bersih mangrove juga digelar di Ekowisata Mangrove Oesapa (Kupang, Nusa Tenggara Timur), Kebun Raya Mangrove Surabaya (Jawa Timur), Taman Mangrove Margo Mulyo (Balikpapan) dan Hutan Mangrove Bontosunggu (Kepulauan Selayar).

BACA JUGA:Wisata Kebun Raya Mangrove Surabaya: Warga Setempat Jadi Garda Terdepan dalam Pengelolaan dan Pelestarian

Eduward memaparkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 45 persen hutan mangrove di Asia atau sekitar 20 persen dari total luas mangrove dunia, yakni 3,44 juta hektare. Menurutnya, keberadaan mangrove sangat berpengaruh terhadap emisi gas rumah kaca dalam mitigasi perubahan iklim.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, mangrove adalah ekosistem pesisir yang sangat penting, berfungsi sebagai penyangga pantai untuk mencegah erosi, menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut dan menyerap karbon untuk mengurangi dampak perubahan iklim," ujar Eduward.

BACA JUGA:Megawati Resmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya: Ini Inisiasi Saya Sama Bu Risma

Namun demikian, Eduward menegaskan bahwa ancaman sampah plastik dan limbah rumah tangga yang terbawa arus sungai ke kawasan mangrove, menjadi tantangan serius. 

Kategori :