Pemkot Surabaya Protes Dikatakan Lambat dalam Penanganan Covid-19 di Sampoerna

Sabtu 02-05-2020,19:50 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan telah mengambil langkah cepat dalam menangani kasus Covid-19 karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut, Surabaya.  Dan  pemkot menyatakan tidak lambat dalam menangani kasus tersebut. Pemkot sendiri yang menyarankan pihak manajemen agar melakukan isolasi bagi karyawannya yang reaktif rapid test. Tak hanya itu, sejak tanggal 27 April 2020, pemkot juga getol melakukan tracing dan penyemprotan di lingkungan perusahaan dan perkampungan, untuk mencegah dan memutus mata rantai persebaran virus tersebut. Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, mulai 19 April 2020 sampai hampir 1 minggu, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan manajemen PT HM Sampoerna Tbk. Bahkan, komunikasi terus dilakukan hingga akhirnya pihak manajemen bertemu langsung dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 26 April 2020 di Balai Kota Surabaya. "Karena ibu (Wali Kota Surabaya) juga menyarankan tolong Sampoerna tutup sementara dan minta supaya seluruh yang positif rapid test itu dimasukkan isolasi di hotel, dan dia (pihak manajemen) menyanggupi," kata Eddy saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Surabaya, Sabtu (2/5). Untuk mencegah dan memutus rantai persebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan tersebut, Pemkot Surabaya telah mengambil langkah cepat dengan melakukan penyemprotan disinfektan. Sejak tanggal 27 April 2020 hingga tadi malam, pemkot getol melakukan penyemprotan disinfektan menggunakan mobil PMK (Pemadam Kebakaran). Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini juga menambahkan, berdasarkan hasil test swab yang positif, hari ini ada 37 yang sudah dilakukan isolasi di hotel. Sedangkan sisanya, menjalani perawatan di dua Rumah Sakit. Bahkan, hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga terus bekerja melakukan perawatan bagi yang positif. Sedangkan Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser menegaskan, pemerintah kota selalu serius dan cepat dalam mendapatkan semua informasi yang berkembang terkait dengan penyebaran Covid-19. Termasuk kasus Covid-19 pada karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut Surabaya. “Bahwa pemerintah kota tidak pernah terlambat. Ibu Gubernur (Jawa Timur) tidak benar. Awal mulanya pada tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan. Pada 9 April 2020 pasien dirujuk di rumah sakit dan tanggal 13 April pasien melakukan pemeriksaan tes swab di rumah sakit yang berbeda,” kata Fikser. Ia menjelaskan, sejak saat itu Pemkot Surabaya mulai melakukan tracing yakni dengan penyelidikan epidemologi di setiap rumah sakit. Bahkan setiap harinya, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan pendataan dan pemantauan di setiap rumah sakit terkait perkembangan pasien Covid-19. Senada dengan itu, Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, dalam pertemuannya dengan PT HM Sampoerna itu, dia langsung meminta perusahaan tersebut untuk melakukan rapid test dan mengisolasi mandiri karyawannya sekitar 506 orang. Febria menyebut, setelah dilakukan rapid test, dari 506 karyawan ditemukan 123 karyawan yang hasilnya positif. Kemudian, PT HM Sampoerna melakukan tes lanjutan yakni swab tes pada Jumat (1/5/2020) kemarin yang dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dengan kuota sebanyak 48 karyawan. Dari 48 tersebut yang terkonfirmasi sebanyak 30 orang positif. “Kami pun minta Sampoerna yang melakukan isolasi karyawannya di suatu hotel sehingga tidak tertular dengan yang lain,” papar dia. (udi/tyo)  

Tags :
Kategori :

Terkait