Sambut Kunjungan Dubes Belanda di Surabaya, Pemkot Upaya Sister City

Kamis 16-01-2025,19:22 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, di ruang kerja wali kota, Kamis 16 Januari 2025. 

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Eri memaparkan program pembangunan dan kebutuhan Kota Pahlawan. Harapannya, Pemkot Surabaya dapat menjalin hubungan Sister City dengan Belanda.

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Terima Kunjungan Dubes Belanda

“Alhamdulilah Pak Dubes dan Konsulat Belanda ke Surabaya, saya berharap ada Sister City dengan salah satu kota di Belanda. Karena Surabaya dan Belanda tidak jauh berbeda, kondisi alam, hingga saluran,” kata Wali Kota Eri.

Ia menjelaskan bahwa banyak warga Belanda yang berkunjung ke Kota Surabaya. Mereka ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah Belanda saat berada di Indonesia, khususnya di Kota Pahlawan.

BACA JUGA:Kunjungan di Tiongkok, Wali Kota Sutiaji Tertarik Kerjasama Sister City & Ekspor Produk

“Ada investor dari Belanda yang akan mengembangkan terkait makam Peneleh menjadi kawasan heritage. Lainnya adalah Gedung Singa, yang berharap tidak dibongkar, kami sudah juga sudah mengirimkan surat juga ke pak menteri karena Gedung Singa adalah aset kementerian,” jelasnya.

Kedua, kondisi Belanda yang tidak berbeda dengan Surabaya, yakni laut yang lebih tinggi dari daratan, memungkin Kota Pahlawan menjajaki Sister City terkait pengelolaan air sehingga dapat mengatasi banjir. Sebab, Surabaya sebagai hilir, ketika menerima aliran air dari daerah lain seperti Kediri, Jombang dan Mojokerto, Sungai Jagir Wonokromo sudah tidak bisa menampung sehingga airnya dan meluap ke beberapa ruas jalan.

 “Bagaimana pengelolaannya, karena di sini ada banyak riol-riol Belanda. Posisi Surabaya adalah hilir, jadi apa yang bisa kita lakukan, salah satunya pemanfaatan Sungai Kalimas. Saya ingin belajar dari Belanda, ketika daratan lebih rendah tetapi bisa mengatasi banjir,” jelasnya.

Wali Kota Eri juga akan melibatkan para akademisi dari Kota Surabaya untuk berdiskusi bersama para ahli dari Belanda sehingga banjir bisa tertangani. 

“Kami akan membawa akademisi dari Surabaya untuk berdiskusi dengan para ahli di sana, sehingga hasil diskusi itu bisa diterapkan di Surabaya agar anggaran triliunan ini bisa bermanfaat,” ungkapnya.

Ketiga, Wali Kota Eri juga ingin belajar mengenai manajemen pengelolaan air minum dari Belanda hingga pembibitan atlet sepak bola. Ia menilai, banyaknya pemain naturalisasi asal Belanda yang semakin memperkuat Skuad Garuda.

“Pengembanagan sepak bola anak-anak tidak hanya dengan Liverpool, tetapi juga bisa dengan Belanda karena menjadi salah satu negara yang menghasilkan pemain sepak bola legendaris, seperti Marco Van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard,” terangnya.

Terakhir, Pemkot Surabaya juga ingin menjalin kerja sama dalam bidang seni dan budaya. Ia mencontohkan, seperti Balai Pemuda Surabaya yang dahulu menjadi salah satu tempat berkumpulnya warga Belanda.

“Dengan Sister City memungkinkan dibuat kerja sama di bidang budaya. Melalui tampilan seni Belanda digabungkan dengan Kota Surabaya, ditampilkan di Balai Pemuda seperti dulu,” tuturnya.

Kategori :