Soal Alat Penyedot Sedimen, Kabid Drainase: Alat Tak Bekerja Optimal, Sampah Jadi Penghambat

Rabu 15-01-2025,15:44 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Fatkhul Aziz

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - DPRD Surabaya sebelumya mengusulkan penggunaan alat penyedot sedimen sebagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah banjir yang disebabkan sumbatan lumpur. 

Merespon itu, Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya sudah memiliki alat penyedot sedimen. 

"Kami sudah punya alat penyedot sedimen itu, " kata Windo dikonfirmasi Memorandum, Rabu 15 Januari 2025. 

BACA JUGA:Optimalkan Penanganan Banjir, DPRD Surabaya Dorong Pemkot Gunakan Inovasi Alat Penyedot Sedimen

Namun, menurut Windo penggunaan alat penyedot sedimentasi tersebut kurang efektif akibat banyaknya sampah yang menyumbat saluran air. Sehingga campuran sedimen dan sampah membuat alat tidak bekerja secara optimal.

"Permasalahan yang terjadi di Surabaya sedimen di saluran kebanyakan bercampur dengan sampah yang akhirnya alat penyedot sedimen tidak bekerja secara optimal, " jelasnya. 

Windo turut menghimbau kepada masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. 

BACA JUGA:Proyek Normalisasi di Tandes Dikebut 2 Bulan, 1.000 Ton Sedimen Lumpur bercampur Sampah Berhasil Dikeruk

"Yang paling utama adalah tidak membuang sampah sembarangan, apalagi buang sampah di sungai. Sebab ketika  hujan sampah itu akan menyumbat saluran dan menimbulkan genangan, peran masyarakat sangat penting," tambahnya. 

Diberitakan sebelumnya, Komisi C DPRD Surabaya yang membidangi pembangunan, kini mendesak Pemerintah Kota Surabaya untuk berpikir lebih kreatif dalam mengatasi masalah ini. 

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayanto mengusulkan penggunaan alat penyedot sedimen sebagai solusi inovatif. Ia menilai bahwa alat ini dapat membersihkan saluran air secara lebih efektif dan efisien dibandingkan metode manual yang selama ini dilakukan.

BACA JUGA:Normalisasi Drainase Tambak Mayor, 3 Dump Truk Penuh Sampah dan Sedimen Lumpur

"Kami berharap Pemkot Surabaya dapat segera mengadopsi teknologi ini. Alat penyedot ini lebih efektif dalam membersihkan saluran dari endapan lumpur yang seringkali menjadi penyebab utama penyumbatan," ujar politisi Partai Golkar ini. 

Selain itu, Achmad sapaan akrabnya, meminta Pemkot Surabaya tidak hanya fokus melakukan pembangunan saja, tapi juga melakukan perawatan gotong-gorong atau saluran secara berkala. Sebab, ia melihat sejumlah kawasan masih mengalami banjir meski sudah dilakukan pembangunan saluran baru. Selain itu, pihaknya juga menyoroti kurangnya data mengenai kondisi saluran air yang ada. 

“Dengan melakukan perawatan pemkot juga bisa memiliki data yang akurat kondisi saluran sehingga langkah-langkah preventif bisa diambil dengan cepat ketika terjadi kendala,” uncapnya. (alf)

Kategori :