Pemburu Koin Jagad di Surabaya Mulai Meresahkan, Ini Kata Psikolog

Sabtu 11-01-2025,19:08 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Muhammad Ridho

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Aktivitas remaja pemburu koin dari aplikasi Koin Jagad di Surabaya semakin meresahkan.  

Psikolog dan pemerhati sosial dari Rumah Manajemen Indonesia, Heri Budi Laksana, mengungkapkan beberapa faktor yang memicu perilaku tersebut.

 BACA JUGA:Rusak Fasum, Satpol PP Surabaya Awasi Pemburu Koin Jagat

Heri menjelaskan, bahwa masa remaja merupakan periode pencarian jati diri. 

"Mereka merasa bisa eksis melalui permainan ini tanpa memikirkan risiko yang ditimbulkan," ujarnya Sabtu, 11 Januari 2025.

Faktor lain adalah pertumbuhan hormonal yang memicu kebutuhan adrenalin. Remaja cenderung melakukan tindakan yang dianggap gagah, seperti memanjat pagar atau tembok.

 "Perasaan ini membuat pemikiran mereka tidak realistis, hingga berani memasuki wilayah pribadi orang lain atau merusak fasilitas umum," tambah Heri.

 BACA JUGA:Demam Jagad Coin Hebohkan Surabaya, Siswa hingga Orang Dewasa Berburu Koin Bernilai Jutaan Rupiah

Sistem hadiah berupa koin yang dapat ditukarkan dengan uang juga menjadi pemicu utama. Keinginan untuk mendapatkan imbalan finansial membuat remaja mengabaikan etika dan norma sosial. 

"Ada kepuasan tersendiri dalam mendapatkan hasil dari permainan ini," jelas Heri.

BACA JUGA:Aplikasikan Program TEKAD, Desa Inegena Siap Ekspor Produk Kemiri

BACA JUGA:Penikmat Kayutangan Heritage Dimanjakan Aplikasi ARchive

Meskipun aplikasi Koin Jagad dirancang secara positif, permainan yang dilakukan di ruang publik dan area pribadi berpotensi menimbulkan tindakan negatif. 

Heri mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk berkolaborasi dengan pengembang aplikasi guna mencegah dampak negatif yang lebih luas, seperti yang pernah terjadi pada fenomena Pokemon Go. 

Ia juga mengingatkan para remaja untuk selalu berpikir realistis dan  mempertimbangkan risiko sebelum bertindak.(rio)

Kategori :