BPBD Jatim Geber Operasi Modifikasi Cuaca, Sasar Perairan Madura

Kamis 19-12-2024,08:15 WIB
Reporter : Tri Haryoko
Editor : Muhammad Ridho

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gerak cepat mengantisipasi bencana hidrometeorologi di Jawa Timur ditunjukkan pemerintah dengan memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), Rabu malam, 18 Desember 2024.

Kegiatan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem yang telah disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat Rakor Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Gedung Grahadi ini, mulai dilakukan Rabu malam sekitar pukul 20.50 dengan menggunakan pesawat Cesna Karavan 208B No registrasi PKSNN.

Sebanyak 1 ton garam dapur (NaCl) atau kalsium klorida (CaCl2) ditebar Tim OMC di langit perairan Madura dari Bandara Juanda, Sidoarjo. 

BACA JUGA:Waspada Ancaman Bencana, BPBD Jatim Gelar Survival Camp Pegiat Media Massa

BACA JUGA:BPBD Jatim Targetkan Tim Voli Pantai Pertahankan Emas di PON XXI Aceh-Sumut

BACA JUGA:Kurangi Risiko Bencana, BPBD Jatim Minta Kabupaten/Kota Manfaatkan Teknologi dan Berinovasi

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto bersama Kepala Stasiun BMKG Juanda Taufiq Hermawan memantau langsung pelaksanaan OMC perdana ini di Posko OMC di Kantor BMKG Juanda, Rabu malam. 

"Untuk hari ini, kegiatan OMC baru bisa dilakukan satu sortie. Selanjutnya, kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama 5 hari," ujar Kalaksa Gatot Soebroto. 

Ia pun berharap, kegiatan OMC ini bisa mengurangi dampak cuaca ekstrem yang akan terjadi di Jawa Timur dalam sepekan ke depan. 

BACA JUGA:Peringati HKB 2024, BPBD Jatim Gelar Simulasi Evakuasi Bencana Gempa Bumi

BACA JUGA:BPBD Jatim Fokus Dalami Bencana Gempa Bumi dan Erupsi Gunung Api

BACA JUGA:Respons Banjir Lahar Dingin Lumajang, BPBD Jatim Gerojok Bantuan Logistik

Kepala Stasiun BMKG Juanda Taufiq Hermawan menambahkan, dalam pelaksanaan OMC ini BMKG mensupport data perkembangan potensi awan yang akan bergerak ke daratan Jawa Timur. 

Potensi awan itulah yang akan menjadi sasaran kegiatan OMC dengan cara disemai garam dengan pesawat yang telah disiapkan. 

"Dengan teknologi ini, debit air hujan bisa dikurangi. Sehingga hujan diharapkan tidak sampai turun ke daratan Jatim, dan bisa mencegah terjadinya banjir atau bencana lainnya," paparnya.

Kategori :