GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Ratusan rumah di sejumlah wilayah pesisir Kabupaten Gresik dilaporkan terdampak banjir sejak pertengahan bulan Desember 2024. Banjir tersebut disebabkan oleh pasang air laut ekstrem akibat fenomena rob.
Menurut data sementara milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, terdapat setidaknya enam desa di sejumlah kecamatan yang terdampak banjir rob. Dengan rata-rata ketinggian air yang hampir menyentuh setengah meter.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmicko Herlambang mengatakan, sejumlah kecamatan yang terdampak di antaranya Kecamatan Panceng, Manyar, Ujungpangkah, hingga wilayah Bungah.
BACA JUGA:Upaya Mitigasi Banjir, BPBD Gresik Pantau Kali Lamong
“Data sementara yang kami dapat, banjir rob terjadi di Desa Campurejo, Pangkah Kulon, Pangkah Wetan, Banyuwangi, Tajungwidoro, Sukorejo. Dengan rata ketinggian 30 sampai 40 cm,” ujar Micko merinci, Rabu 18 Desember 2024.
Micko menjelaskan, banjir memang telah memasuki sebagian rumah di desa-desa yang terdampak. Namun beberapa tempat lainnya hanya menggenangi jalanan desa.
Beberapa personel BPBD Gresik disebut telah diterjunkan ke lokasi untuk memantau langsung kondisi banjir rob yang menerjang di wilayah pesisir.
BACA JUGA:Polres Gresik Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Banjir di Jawa Tengah
“Bukan tenggelam (rumah-rumahnya), tapi terdampak (banjir rob). Sebagian ada yang masuk rumah, sebagian ada yang terdampak karena jalan di perkampungan tergenang akibat banjir rob,” ujar Micko.
Selain di wilayah pesisir, bencana banjir juga sempat menerjang dua wilayah di Kecamatan Driyorejo pada Selasa sore, 18 Desember 2024. Di antaranya yakni di Desa Sumput dan Perumahan De Naila Village.
Menurut laporan terbaru dari BPBD Gresik, banjir di kedua titik tersebut telah surut sejak Rabu pagi.
BACA JUGA:Dewan Gresik Minta DPUTR Maksimalkan Pencegahan Banjir
“(Di Driyorejo) sudah surut. Di Desa Sumput surut tadi pagi. Sementara di Perumahan De Naila Village surut sejak tadi malam,” ungkap Micko.(Rez)