Pj Bupati Heru Suseno Ajak Semua Pihak Serius Tekan Kasus HIV/AIDS di Tulungagung

Senin 02-12-2024,13:11 WIB
Reporter : Ahmad Rifai
Editor : Fatkhul Aziz

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Sesuai data yang disampaikan oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tulungagung, setiap tahunnya temuan kasus baru HIV /AIDS di Kota Marmer mengalami peningkatan terus menerus.

Total sampai saat ini ditemukan 3.910 kasus di Kabupaten Tulungagung. Temuan ini membuat Tulungagung ada di lima besar kabupaten dengan temuan terbanyak se Provinsi Jawa Timur.

Menyikapi hal ini, Pemkab Tulungagung telah menyiapkan strategi untuk menekan angka kasus. Salah satunya dengan menggandeng banyak stakeholder, guna meningkatkan sosialisasi dan upaya pencegahan lainnya.

BACA JUGA:Buru Kasus Baru HIV/AIDS, Sosialisasi Intensif Sasar Kelompok Berisiko Tinggi

Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan diperlukan penanganan serius untuk masalah HIV/AIDS. Apalagi setiap tahun angka temuan kasus terus mengalami peningkatan.

Rata-rata dalam setahun ditemukan 200 kasus baru. Pihaknya juga terus berupaya menutup sumber penyebaran penyakit tersebut. 

"Seperti pekerja seksual dan lain yang selama ini menjadi salah satu sumber penyebaran HIV/AIDS," ujarnya.

BACA JUGA:Pakar Imunologi Soroti Lonjakan Kasus HIV Kalangan Muda di Surabaya, Perilaku Berisiko Jadi Penyebab Utama

Sesuai data KPA, mayoritas penderita adalah masyarakat usai produktif, dengan rentang usia 15-24 tahun. Selain melakukan upaya pencegahan, pemkab juga memastikan ketersediaan obat bagi pengidap HIV/AIDS. 

"Upaya penghapusan stigma negatif juga kita lakukan dengan melibatkan ODHA (orang dengan HIV/Aids) dalam beberapa kegiatan." tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tulungagung, Ifada Nur Rohmaniah mengatakan pihaknya tengah menyiapkan Perbup Penanggulangan HIV/AIDS. 

BACA JUGA:243 Kasus HIV/AIDS dalam 10 Bulan, Anggota DPRD Surabaya Soroti Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Kalangan Muda

Sebelumnya sudah dibuat perda yang mengatur upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS. Tetapi implementasinya belum maksimal karena terganjal Covid-19 beberapa tahun lalu. 

"Saat ini kami menyiapkan perbup nya sebagai juknis (petunjuk teknis) dari perda yang sudah ada," pungkasnya. (fir/ fai)

Kategori :