BACA JUGA:Jeruk Semboro, Harumnya Inovasi Petani Binaan BRI
Inovasi tersebut direspons positif oleh Suraji, Ketua Pokdarwis Kelurahan Pilang. Ia berharap semakin banyaknya petani yang mulai menanam sayur mayur di sekitar Pantai Permata.
BACA JUGA:Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kapolsek Dander Sambang Petani Panen Melon
Dengan harapan, Pantai Permata yang lokasinya tidak jauh dari lahan pertanian kubis setempat, ke depannya bakal memunculkan agrowisata yang menarik dan unik.
BACA JUGA:Babinsa Dampingi Petani Panen Jagung, Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan
"Jadi selain bisa menikmati keindahan pantai, masyarakat juga bisa merasakan pengalaman bertani yang unik," kata Suraji.
Sementara itu, ahli pertanian Probolinggo, Usman Ali, mengatakan, pada umumnya kubis ditanam di daerah berhawa sejuk. Atau di dataran tinggi dengan suhu antara 800-1000 mdpl dan bertipe iklim basah. Namun demikian terang dia, ada juga varietas kubis yang dapat ditanam di dataran rendah sekitar 0-200 mdpl.
Pada dataran rendah, kubis merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, karena peluang pasar yang terbuka lebar.
BACA JUGA:Petani Ganja Lereng Semeru Edarkan Hasil ke Wilayah Lokal Jatim
“Intinya kubis dapat tumbuh optimum pada tanah yang banyak mengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7,” katanya, Minggu 1 Desember 2024 siang.
Untuk waktu tanam, lanjut alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, adalah pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
“Namun kubis dapat ditanam sepanjang tahun dengan pemeliharaan lebih intensif,” pungkas warga Clarak Leces, Kabupaten Probolinggo itu. (ekh)