BACA JUGA:Rawan Banjir, Warga Menur Pumpungan Harap Pembangunan Saluran Selesai Tepat Waktu
"Saat ini kita memiliki 76 rumah pompa yang tersebar di berbagai titik. Setiap rumah pompa memiliki antara 3 hingga 7 unit pompa, dengan kapasitas minimal 3 meter kubik,” kata Syamsul.
Syamsul menjelaskan bahwa setiap rumah pompa juga dilengkapi pompa kecil untuk mengatasi lumpur. Penambahan pompa itu diharapkan dapat membantu mencegah genangan air secara lebih efektif.
"Jadi itulah mengapa di Surabaya, kalau ada genangan Insyaallah tidak sampai menginap," kata dia.
Bahkan, Syamsul menjelaskan bahwa sebelum hujan turun, Tim DSDABM Surabaya sudah memulai langkah preventif dengan mengosongkan saluran air melalui pompa.
"Begitu langit mulai mendung, kami segera mengosongkan saluran-saluran melalui rumah pompa dan airnya dibuang ke laut. Ketika hujan turun, air akan langsung masuk ke saluran yang sudah kosong," jelasnya.
Selain mengoptimalkan rumah pompa, pihaknya juga melakukan pengerukan saluran primer maupun sekunder pada saat musim kemarau. Pengerukan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas saluran, sehingga diharapkan aliran air lebih lancar saat turun hujan.
BACA JUGA:Langganan Banjir, 6 Proyek Pengerjaan Saluran dan Paving di Asemrowo Dikebut
"Jadi kapasitas saluran juga mempengaruhi. Makanya ketika musim kemarau kita lakukan pengerukan atau normalisasi saluran," pungkasnya. (rio)