BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Tidak sulit bagi Debrina Angelia Halsamer (33) untuk membawa ayahnya berobat ke rumah sakit. Hal tersebut lantaran ia sekeluarga telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2019. Sang ayah yang mengalami penyakit katarak dapat ditangani dengan baik tanpa mengalami diskriminasi layanan dari fasilitas kesehatan. Debrin pun juga sangat bersyukur, segala urusan dipermudah termasuk keringanan biaya pengobatan. Ia pun menyadari jika layanan JKN saat ini sudah sangat cepat, mudah dan tidak ribet. Karena dengan hanya menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung dapat dilayani.
“Gejala awalnya, pandangan mata ayah menjadi menjadi kabur dalam beberapa bulan. Lalu saya pun mengajak ayah untuk berobat ke faskes tingkat pertama dan selanjutnya diberikan rujukan ke rumah sakit. Pemeriksaan pun dilakukan secara intens oleh dokter dan akhirnya disampaikan jika ayah mengalami katarak. Tentu di usia 72 tahun ini, saya menyadari jika ayah berpotensi mengalami penyakit tersebut. Namun tidak ada yang perlu ditakutkan dan membuat panik karena kami sekeluarga sudah jadi peserta JKN,” ujar perempuan asli dari Kabupaten Bojonegoro ini saat ditemui, Selasa 20 November 2024.
BACA JUGA:Pengurusan SIM di Surabaya Wajib Lampirkan Bukti Kepesertaan JKN
Dengan kondisi ayahnya yang membutuhkan pengobatan, Debri pun tak merasa terbebani merawat ayahnya meski sehari-harinya ia disibukkan dengan bisnisnya di bidang distributor alat laboratorium. Ia selalu rajin menemani sang ayah untuk berobat, mulai rawat jalan hingga harus menjalani operasi. Menurut dokter, ayahnya harus dioperasi agar kondisinya membaik.
"Waktu tiba hari operasi katarak, saya baru tahu ternyata itu hanya one day care, sehingga tidak perlu menginap. Saya sangat bersyukur, ayah ditangani oleh rumah sakit dengan begitu ramah, cepat dan administrasinya pun mudah. Layanan JKN menurut saya saat ini sudah jauh lebih baik daripada waktu awal-awal program ini berjalan. Mudah-mudahan hal-hal yang sudah baik ini bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” tutur Debrina.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tulungagung Ajak Media Sampaikan Manfaat Jadi Peserta JKN
Ibu satu anak yang mempunyai hobi melukis ini juga telah memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Ia merasakan sangat terbantu saat harus menggunakan antrean online dan dapat diakses dimanapun. Ketika mengantar ayahnya pergi ke fasilitas kesehatan, ia selalu memanfaatkan antrean online agar saat datang ke fasilitas kesehatan tidak perlu antre lama dan waktu kerja pun tidak terganggu.
"Aplikasi Mobile JKN ini sangat banyak manfaatnya, tidak hanya saat sakit saja digunakan. Di dalamnya ada menu Skrining Riwayat Kesehatan yang dapat berguna untuk memantau kondisi kesehatan kita saat sehat. Luar biasa sekali inovasi yang sudah disiapkan BPJS Kesehatan untuk pesertanya. Menurut saya ini salah satu hal yang perlu kita apresiasi dari BPJS Kesehatan,” kata Debrina.
BACA JUGA:Kategori Utama Capaian Kepesertaan JKN 100 Persen, Kota Madiun Raih Penghargaan UHC dari BPJS
Walau telah menjadi Peserta JKN, dirinya pun tak luput untuk mempertahankan kebugaran tubuhnya. Debrina rajin menjalani pola hidup sehat, berolah raga, mengkonsumsi makanan yang sehat serta selalu bahagia. Menurutnya, mewujudkan kesehatan jasmani dan rohani secara bersamaan bukanlah hal yang mustahil.
“Kita bisa mulai dengan meningkatkan rasa syukur dan bahagia dalam setiap keadaan. Lalu, selain makan makanan empat sehat lima sempurna, saya juga olah raga teratur. Tentunya jika kita sakit, segala aktivitas pun tidak dapat dijalankan dengan baik. Di sisi lain, kita juga harus jadi peserta JKN aktif. Kalau sudah sakit lalu belum jadi peserta JKN, biaya pengobatan tentu akan sangat memberatkan. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan, semoga akan berlangung seterusnya dalam memberikan perlindungan pada masyarakat Indonesia,” kata Debrina. (top)