Risma-Gus Hans Punya Solusi Jitu Atasi Masalah di Jatim

Minggu 24-11-2024,21:50 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 3 telah menghabiskan 60 hari terakhir turun langsung ke masyarakat di seluruh penjuru Jatim. 

BACA JUGA:Risma Janjikan Solusi Air Bersih dan Murah untuk Warga Sidoarjo

Mereka tidak hanya memaparkan visi dan misi, tetapi juga menyerap berbagai aspirasi langsung dari seluruh elemen masyarakat. 

Dari kalangan petani, nelayan, guru, pedagang, dan elemen masyarakat lainnya tersebut, paslon yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura ini mendapat gambaran nyata tentang permasalahan yang dihadapi warga Jatim.

BACA JUGA:Arus Balik Dukungan Tak Terbendung, Risma-Gus Hans Diyakini Memimpin Jawa Timur

Risma-Gus Hans menemukan berbagai permasalahan yang perlu diselesaikan. Keluhan terbesar berasal dari sektor pertanian.

Risma menjelaskan bahwa hampir di seluruh wilayah yang dia kunjungi, selain irigasi, petani mengeluhkan mahalnya harga pupuk dan rendahnya harga jual hasil panen.

BACA JUGA:Turun Langsung, Risma Punya Solusi Jangka Panjang Atasi Pendangkalan Sungai Madiun

“Saat petani membutuhkan pupuk, harganya mahal. Namun, ketika hasil panen dijual, harga yang diterima sering kali tidak sebanding dengan biaya produksi. Ini masalah mendasar yang harus kita selesaikan,” ungkap Risma. 

Mantan Mensos RI tersebut juga menyoroti pentingnya pengelolaan air untuk mendukung pertanian.

BACA JUGA:Risma Genjot Normalisasi Kali Porong, Harapkan Tarif Air Bersih untuk Warga Sidoarjo Lebih Terjangkau

Jatim menurut Risma, memiliki permasalahan serius terkait distribusi air. Di beberapa wilayah, kekeringan menjadi ancaman utama, sementara di tempat lain banjir melanda.

“Kita harus memperbaiki manajemen infrastruktur pengelolaan air. Saya rencanakan normalisasi sungai, pembangunan pintu air, dan pemanfaatan waduk agar petani tetap bisa menanam hingga tiga kali setahun,” paparnya.

BACA JUGA:Risma Disambut Meriah di Pasar Gorang Gareng Magetan, Dorong Kemandirian Perajin Batik

Tidak hanya sektor pertanian, nelayan juga menghadapi persoalan besar. Modal yang tinggi sering kali memaksa mereka berutang untuk melaut, sehingga hasil tangkapan lebih banyak digunakan untuk melunasi pinjaman.

Kategori :