Udah Sadar Belum ? Jangan Mau Dimanfaatin!
Oleh: Anis Tiana Pottag, S.H., M.H., M.Kn., M.M.
CEO & Founder TOP Legal
Kamu pasti pernah dengar cerita ini—atau mungkin malah lagi ngalamin sendiri? Ada seseorang yang selalu datang ke kamu saat dia lagi butuh bantuan, tapi pas kamu lagi dalam masalah atau cuma butuh dia untuk sekadar mendengar, dia malah nggak ada kabar.
Hilang tanpa jejak, seperti angin yang berhembus terus pergi. Awalnya kamu mungkin nggak merasa apa-apa, karena kamu tulus bantuin dia.
Tapi lama-lama kamu sadar, kok yang kamu dapat cuma rasa capek, kecewa, bahkan mungkin kehilangan sesuatu yang berharga, baik waktu, tenaga, uang, atau perasaan.
BACA JUGA:Anis Tiana Pottag: Raih Best Partner in Legal Article Contributor di Ulang Tahun ke-55 Memorandum
Banyak dari kita yang terjebak dalam situasi seperti ini, entah itu dalam hubungan pertemanan, pacaran, atau bahkan hubungan abu-abu alias situationship.
Awalnya, mungkin kamu berpikir, “Nggak apa-apa, namanya juga bantu orang.” Tapi lama-lama, apakah kamu sadar bahwa kebaikanmu itu dimanfaatkan sepihak? Kamu merasa ada ketidakadilan, dan hal ini lebih dari sekadar masalah hati.
Ketika seseorang sengaja memanfaatkan kebaikanmu tanpa niat tulus atau tanpa memberi timbal balik yang sepadan, ini bukan lagi cuma drama sehari-hari. Di balik itu, ada sisi hukum yang bisa melindungi kamu!
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas lebih dalam soal gimana hukum memandang situasi semacam ini. Dari hubungan yang nggak sehat hingga eksploitasi yang mungkin merugikan kamu secara materi atau emosional, semuanya ada landasan hukumnya.
Jadi, kalau kamu lagi merasa terjebak atau dimanfaatkan, jangan diam aja! Yuk, kita cari tahu apa aja hak kamu, gimana melindungi diri dari eksploitasi dalam hubungan, dan langkah apa yang bisa kamu ambil untuk mengakhiri lingkaran manipulasi ini. Karena kamu berharga, dan kamu punya hak untuk berkata “Tidak!”!
1. Kok Bisa Dibilang "Dimanfaatkan"?