JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Universitas Jember (UNEJ) kukuhkan 7 profesor oleh Ketua Senat bersama Rektor di gedung Auditorium Kampus Tegalboto, Rabu 13 November 2024.
Dalam pidatonya, Rektor UNEJ, Iwan Taruna, menegaskan pentingnya peran profesor sebagai lokomotif kemajuan sebuah pendidikan tinggi. Pasalnya dengan kepakarannya, para profesor diharapkan terus memberikan pemikiran dan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat, melalui amanah yang terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
BACA JUGA:FH Unej Rayakan Dies Natalis Ke-60, Luncurkan 13 Buku Literasi Hukum dan Gelar Talkshow Inspiratif
Menurut Iwan Taruna, gelar profesor menjadi puncak pencapaian bagi dosen namun bukan berarti akhir dari perjuangan. Setelah dilantik dan dikukuhkan, maka masyarakat menunggu karya nyata selanjutnya.
Apalagi profesor diharapkan juga menjadi suri tauladan sekaligus mitra yang bisa mendorong sesama dosen untuk mencapai gelar profesor. Saat ini sudah ada 80 guru besar di UNEJ, sementara 12 orang lainnya prosesnya masih berlanjut di Ditjen Dikti Kemdikbudristek.
“Pengukuhan profesor selalu menjadi momen istimewa bagi dosen mengingat jabatan guru besar adalah jabatan fungsional tertinggi, yang pasti diraih dengan kerja keras bertahun-tahun dan ketekunan tinggi. Oleh karena itu saya berharap tambahan guru besar bakal meningkatkan reputasi UNEJ sekaligus lokomotif yang akan menggerakkan kiprah Tri Dharma Perguruan Tinggi kita,” tutur Iwan Taruna.
BACA JUGA:AussieBanget Corner Resmi Hadir di Unej, Perkuat Jalinan Pendidikan Indonesia-Australia
Para guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ahmad Roziq, S.E., M.M., Ak., Guru Besar Akuntansi Syariah Program Studi Akuntansi dan Prof. Dr. Ika Barokah Suryaningsih, S.E., M.M., Guru Besar Manajemen Pemasaran Jasa Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Kemudian ada dua profesor baru dari Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan (FKIP) yakni Prof. Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes., Guru Besar Sains Biomedis dan Prof. Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P. Guru Besar Pengendalian Nematoda Parasit Tanaman.
Sementara itu Fakultas Pertanian menyumbangkan tiga guru besar baru, Prof. Dr. Ir. Slameto, M.P., Guru Besar Fisiologi Tanaman Program Studi Agroteknologi, Prof. Dr. Ir. Parawita Dewanti, M.P., Guru Besar Kultur Jaringan Tanaman Program Studi Agronomi dan Prof. Mohammad Rondhi, S.P., M.P. Ph.D., Guru Besar Kelembagaan Agribisnis Program Studi Agribisnis.
BACA JUGA:Alumni Faperta Unej Bangun Generasi Masa Depan dengan Beasiswa dan Networking
Pengukuhan guru besar kali ini istimewa karena ada dua guru besar baru yang memiliki pasangan hidup profesor juga di UNEJ. Mereka adalah pasangan Prof. Ika Barokah Suryaningsih dengan Prof. Sumani, keduanya sama-sama berkarya di Program Studi Manajemen FEB. Begitu pula dengan Prof. Dwi Wahyuni yang bersuamikan Prof. Joko Waluyo, keduanya adalah dosen di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP.
Kesempatan pertama orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. A. Roziq, yang membawakan judul “Membangun Teori Agensi Syariah : Fondasi dan Aplikasinya Pada Entitas Syariah yang Berkelanjutan”. Dilanjutkan Prof. Ika Barokah Suryaningsih yang banyak menjelaskan bagaimana seharusnya pemasaran jasa pariwisata dilaksanakan di era society 5.0. melalui judul orasi “Transformasi Pemasaran Jasa : Truth or Dare, Dalam membangun Kesadaran ESG Industri Pariwisata”.
Orasi ilmiah ketiga dibawakan Prof. Parawita Dewanti yang juga dikenal sebagai peneliti dan pemulia anggrek. Melalui orasi ilmiah berjudul “Membangun Pertanian Masa Depan : Inovasi Kultur Jaringan dan Pembentukan Tanaman Generasi Baru”, dosen di Program Studi Agronomi menawarkan kultur jaringan sebagai salah satu cara membentuk tanaman baru yang lebih tahan penyakit dan mudah beradaptasi menghadapi perubahan lingkungan, serta mempercepat produksi tanaman.
BACA JUGA:Unej Berdayakan Desa Sabrang dengan Praktik Pertanian Berkelanjutan