Sementara itu, perwakilan juri IGA 2024, Plt Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika RI, Aris Kurniawan mengapresiasi pendataan yang dilakukan oleh kota metropolitan seperti Surabaya. Menurutnya, banyak konsep ideal yang dapat mensejahterakan warga miskin.
“Saya mengakui bahwa Pemkot Surabaya sangat luar biasa, semuanya bergerak. Surabaya ini sangat istimewa, bagaimana inovasi Padat Karya didasari database yang kuat. Surabaya membangun super data yang dampaknya ril, dan ini bisa menjadi percontohan,” kata Aris.
BACA JUGA:HJKS ke-730, Pemkot Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Lewat Program Padat Karya
Aris menjelaskan, dalam upaya mengentaskan kemiskinan, data yang dimiliki Pemkot Surabaya telah diintegrasikan melalui Aplikasi Padat Karya. Bagi dia, belum tentu kota-kota lain bisa melakukan hal yang sama dengan Surabaya, sebab warga miskin di Kota Pahlawan sepenuhnya diurus oleh Pemkot Surabaya.
“Saya melihat sangat komprehensif. Sejak awal Pemkot Surabaya mengerti cara merespon pandemi Covid-19, lalu memastikan ekosistemnya untuk guyub rukun mengentaskan kemiskinan. Saya juga sangat belajar banyak dari Surabaya,” pungkasnya. (rio)