MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Menjadi seorang pemimpin harus sudah selesai dengan urusan dirinya. Pemimpin bukan raja tapi sebaliknya sebagai pelayan yang ingin mengabdikan diri untuk kebaikan bersama.
Itulah yang tersampaikan oleh Calon Wali Kota Malang nomor urut 2 Heri Cahyono saat bertemau langsung dengan masyarakat Kota Malang.
Heri Cahyono yang akrab disapa Sam HC menyampaikan selama ini dirinya dan Ganis Rumpoko sebagai calon Wakil Wali Kota Malang telah menjalani kehidupan yang nyaman dan berkecukupan.
BACA JUGA:Warga Kota Malang Apresiasi Makan Gratis Sam HC-Mbak Ganis
“Saya dan mbak Ganis sudah hidup berkecukupan, buat apa lagi kami mencalonkan sebagai walikota dan wakil?” katanya denghan nada bertanya pada koalisi masyarakat pro perubahan.
Paslon nomor urut 2 ini mengatakan menjadi walikota itu resikonya besar. Kemungkinan akan mendapatkan cacian, fitnah, makian, dan sebagian besar waktunya untuk mengabdi sehingga tidak menutup keumungkinan setiap hari pulang jam 12 malam dan harus meninggalkan seluruh kenyamanan hidupnya.
“Orang gila mana yang rela meninggalkan kenyamaan hidup kemudian masuk ke zona tidak nyaman. kalau tidak ada sesuatu amal yang lebih besar yang memberikan manfaat bagi banyak warga Kota Malang,” ujar Sam HC.
BACA JUGA:Jelang Debat Kedua, Sam HC-Mbak Ganis Sampaikan Gagasan Ini
Sesuatu yang besar itu menurutnya adalah perubahan yang signifikan bagi masa depan anak, keluarga, orang tua masing-masing warga Kota Malang.
“Jadi Anda kesini jangan termotivasi untuk mendudukkan saya sebagai Walikota. Melainkan tancapkan motivasi, Anda memperjuangkan masa depan keluarga Anda sendiri dan perubahan Kota Malang secara umum, dan saya sebagai petugasnya,” jelasnya disambut tepuk tangan masyarakat.
Heri Cahyono berupaya meluruskan pola pikir bahwa bagi Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko bahwa pemimpin itu bukan raja melainkan petugas dan pelayan masyarakat yang berjuang bersama-sama untuk kesejahteraan dan kejayaan Kota Malang yang sesungguhnya.
BACA JUGA:Bangun Sinergi Malang Raya, Sam HC Sampaikan 3 Hal ini
“Ayo kita berjuang bersama dengan hati yang penuh kegembiraan dan persaudaraan, pikiran yang jernih untuk memiliki pijakan harapan yang lebih pasti, serta tindakan yang tidak menciderai proses berdemokrasi di Kota Malang tercinta,” tegas Heri Cahyono. (ktr/ari)