Senada, Puspita, warga Jalan Danau Tondano, menyampaikan dukungannya terhadap Abah Anton.
“Abah ini, orang baik, harus menang saya pendukung Abah Anton, sejak dulu gak pernah berubah,” tuturnya yang berharap Abah Anton tetap rendah hati dan dekat dengan rakyat.
Abah Anton yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi kerja keras FOKAS dalam memfasilitasi kegiatan ini.
“Terima kasih kepada FOKAS yang telah memfasilitasi kegiatan pagi ini. Semakin hari, kekompakan dan soliditas masyarakat menunjukkan bahwa mereka semakin merindukan dan mencintai kami,” ujar Abah Anton disambut tepuk tangan meriah peserta acara.
Dalam pidatonya, Abah Anton menegaskan bahwa niatnya untuk mengabdi dan berbuat baik bagi masyarakat.
“Kami siap memimpin Kota Malang dengan niat ibadah. Niat ini kami mantapkan bersama Abah Dimyati dan tidak akan berubah, hanya ingin mengabdi,” tegasnya.
BACA JUGA:Wujudkan Kemenangan ABADI, Abah Anton Konsolidasi dengan Partai Demokrat
BACA JUGA:Pedagang Pasar Burung Idolakan Abah Anton, Ini Alasan Mereka
Ia juga menyoroti pentingnya pejabat yang benar-benar dekat dengan rakyat, bukan sekadar berpura-pura.
“Pejabat harus dekat lahir batin, bukan pura-pura dekat,” tegasnya.
Di tengah sambutannya, Abah Anton menyinggung adanya beberapa upaya sabotase terhadap sosialisasinya.
“Banyak baliho dan banner kami yang dirusak. Namun, kita serahkan semua kepada Allah,” tuturnya dengan bijak.
BACA JUGA:Nobar di Kayutangan Heritage, Abah Anton Didaulat sebagai Wali Kota Gila Bola Karena Ini
Ia pun menegaskan kembali bahwa selama masa kepemimpinannya, tak ada wali kota sebelumnya maupun sesudahnya yang seaktif dirinya dalam turun ke masyarakat dan blusukan.
Acara peringatan Sumpah Pemuda ini semakin memperkuat semangat kebersamaan warga dan menunjukkan bahwa dukungan terhadap Abah Anton makin kuat. Terlihat jelas bahwa warga menginginkan pemimpin yang tidak hanya memberikan janji, tetapi benar-benar hadir dan memperjuangkan kesejahteraan mereka. (ktr/ari)