SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Proyek pembangunan sistem drainase baru di kawasan Petemon IV dan V, Surabaya, menuai keluhan dari warga setempat. Proyek yang seharusnya meningkatkan kualitas hidup warga ini justru berbalik menjadi sumber ketidaknyamanan.
Ketua RT 04 RW XI Petemon IV, Surono, menyampaikan kekecewaan warga atas lambatnya proses pengerjaan proyek dan dampaknya yang signifikan terhadap aktivitas sehari-hari.
"Warga mengeluh karena proyek ini tak kunjung selesai. Jalanan yang tertutup membuat aktivitas warga terganggu, mulai dari mengantar anak sekolah hingga berangkat bekerja," ujarnya, Kamis 31 Oktober 2024
BACA JUGA:Dewan Dukung Penuh Penanganan Banjir di Kota Pahlawan, Dorong Sistem Drainase yang Terintegrasi
BACA JUGA:Maksimalkan Drainase, DSDABM Surabaya Normalisasi Saluran Air di Sepanjang Jalan Ahmad Yani
Menurut Surono, rencana awal proyek adalah normalisasi saluran di Simo Kwagean terlebih dahulu. Namun, pengerjaan yang mandek di tengah jalan membuat warga semakin frustasi.
"Setelah membongkar saluran di Simo Kwagean, pekerjaannya tidak dilanjutkan. Padahal, itu mengganggu akses warga," ungkapnya.
Selain itu, debu yang dihasilkan dari aktivitas proyek menjadi masalah serius.
"Debu berterbangan kemana-mana dan masuk ke rumah warga. Kami sudah berupaya membasahi jalanan, tapi tetap saja tidak efektif," tambah Surono.
BACA JUGA:Pengendara Keluhkan Tumpukan Galian Drainase Penuhi Badan Jalan Desa Wonosari Lumajang
BACA JUGA:Rawan Banjir, Masyarakat Asemrowo Harap 6 Proyek Drainase dan 1 Rumah Pompa Selesai Tepat Waktu
Lebih lanjut, Surono juga menyoroti masalah gangguan pasokan air bersih PDAM akibat proyek.
"Banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih karena pipa-pipa air terganggu. Mereka terpaksa membeli air tangki," katanya.
Sebagai seorang ketua RT, Surono berusaha memberikan pemahaman kepada warga agar bersabar. Namun, ia juga tidak menampik bahwa keluhan warga sangat beralasan.
"Saya sudah menyampaikan keluhan warga kepada pihak kelurahan dan kecamatan. Semoga proyek ini bisa segera diselesaikan dan tidak lagi mengganggu aktivitas warga," harapnya.