Dampak Proyek Terowongan Pejalan Kali TIJ, Dinding Rumah Warga yang Retak-retak Bertambah

Minggu 27-10-2024,19:08 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dinding rumah warga Bumiarjo yang mengalami retak-retak bertambah menjadi empat. Keretakan pada dinding tersebut imbas proyek pembangunan terowongan pejalan kaki TIJ.

BACA JUGA:Komisi C DPRD Surabaya Siap Tampung Aspirasi Warga Terdampak Proyek Terowongan Pejalan Kaki TIJ

Hal itu, diungkapkan Linda, warga Bumiarjo. Rumah warga yang dindingnya retak-retak akibat pembangunan proyek bertambah. Sebelumnya milik Anik. Kini merantak ke rumah milik Sugeng, Margono, dan Sidah. 

"Keempat rumah yang dindingnya retak-retak semuanya warga RT 01 Bumiarjo," ungkap Linda kepada memorandum.co.id, Minggu 27 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Imbas Proyek Terowongan Pejalan Kaki TIJ, Sumur Kering dan Rumah Warga Retak-retak

Linda menambahkan, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Dishub Surabaya dan kontraktor. Warga terdampak akan minta biaya perbaikan kepada penanggungjawab proyek. 

Selain dinding rumah warga yang retak, tapi juga berdampak pada kekeringan air sumur di permukiman padat penduduk tersebut.

Menurut Kelurahan Sawunggaling ketika ditemui warga beberapa waktu lalu mengungkapkan, bila kekeringan air sumur disebabkan kusim kemarau panjang. 

BACA JUGA:Pembangunan Terowongan TIJ Tinggal 30 Meter Selesai

Akan tetapi, pengurus RT dan beberapa warga sudah menemui pimpinan proyek langsung dan mengakui bila kekeringan air sumur diakibatkan dampak kebocoran pipa PDAM yang berada di lokasi pembangunan.

"Pimpinan proyek saja sudah mengakui kepada warga dampak kekeringan air sumur di rumah warga karena imbas pembangunan terowongan pejalan kaki," tandas Linda.

BACA JUGA:Warga Bumiarjo Hendak Wadul Dewan, PJs Wali Kota Surabaya Sarankan ke Command Center 112

Senada dengan Linda, Sugeng warga Bumiarjo yang dinding rumahnya mengalami retak-retak mengungkapkan hal yang sama. Ketua RT 01 dan warga menemui pimpinan proyek bahwa kekeringan air sumur dan dinding rumah retak-retak imbas pembangunan proyek.

"Pembangunan proyek terowongan pejalan kaki saat ini dalam taraf pembendungan air PDAM. Saya lihat memang besar tekanan airnya dan pelaksana proyek mengalami kesulitan," beber Sugeng. 

Sugeng menjelaskan, sumur warga rata-rata kedalaman 8 meter. Apabila ingin air sumur mau keluar, maka warga harus mengebor sumur sedalam 12 meter baru bisa.

Kategori :