Batik Lurik Bhumi Ngrowo Dipakai Paslon Sehati, Ini Tanggapan Pemkab Tulungagung

Kamis 24-10-2024,09:15 WIB
Reporter : Ahmad Rifai
Editor : Fatkhul Aziz

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkab Tulungagung telah menetapkan motif Batik Lurik Bhumi Ngrowo sebagai batik khas daerah yang di dalamnya mengandung filosofi dan menggambarkan karakteristik Tulungagung.

Pascapenetapan tersebut, Pemkab Tulungagung juga telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 17 tahun 2024 tentang perubahan atas Perbup Nomor 46 tahun 2021 tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Di mana di dalamnya berisi kewajiban bagi ASN untuk mengenakan batik Lurik Bhumi Ngrowo pada hari Kamis di minggu pertama setiap bulannya.

Namun kini saat pelaksanaan tahapan kampanye Pilkada 2024, Paslon Budi Setiyahadi - Susilowati (Sehati), menjadikan batik Lurik Bhumi Ngrowo sebagai atribut mereka, digunakan dalam foto alat peraga kampanye (APK).

BACA JUGA:Peringati Hari Santri 2024, Pemkab Tulungagung Beri Bantuan dan Beasiswa Ratusan Santri

Menanggapi hal itu, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengaku tidak mempermasalahkannya.

Baginya tidak ada kaitan antar penggunaan motif batik itu sebagai ikon Tulungagung dan netralitas ASN dalam pilkada.

"Saya rasa tidak ada larangan untuk itu. Siapa saja bisa menggunakannya (Batik Lurik Bhumi Ngrowo). Bisa masyarakat umum, paslon maupun ASN. Tapi untuk ASN kan ada perbupnya," terang Heru.

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Miliki Tim Tanggap Insiden Siber, Antisipasi Serangan Hacker ke Situs Pemerintah

Pihaknya juga tidak akan melakukan penyesuaian terhadap perbup yang sudah ada. Sebab tidak ada larangan dalam penggunaan batik tersebut bagi siapa saja.

Terpisah, Anggota Tim Kampanye Paslon Sehati, M Habibul Ihsan mengatakan, penggunaan pakaian bermotif batik untuk atribut paslon sudah direncanakan sebelum penetapan batik khas Tulungagung oleh Pemkab Tulungagung.

"Sebenarnya sudah kita planning sebelum adanya pengesahan menjadi baju seragam kedinasan," ungkapnya.

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Gelar Upacara Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur Tahun 2024

Bahkan pihaknya juga mengusulkan motif batik lain untuk dipakai sebagai atribut. Mulai dari batik Gajah Mada, Sido Mukti, Kalang Kusumo, Satrio Manah, dan batik Lurik Bhumi Ngrowo.

"Dari kelima kategori batik lokal tersebut, tim pemenangan, paslon dan konsultan politik dari Sehati menyepakati untuk mengenakan batik Lurik Bhumi Ngrowo," urainya.

Habib menyebut, penggunaan motif batik ini dilakukan untuk membuka sejarah kejayaan batik di Tulungagung, sekaligus mengajak masyarakat lebih menjaga kelestarian budaya dan mencintai produk lokal khas Tulungagung.

Kategori :