SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Sebanyak 8 titik Hydrant terpasang di Jalan Keputran Kejambon Gang I dan II. Namun, warga belum mendapatkan sosialisasi bagaimana cara memfungsikan.
Hydrant adalah sistem pemadam kebakaran yang berfungsi untuk memadamkan api dengan air bertekanan. Hydrant digunakan saat kebakaran sudah dalam skala besar dan tidak bisa dipadamkan oleh Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Pengurus RW 12 Keputran Kejambon II, Gunawan mengatakan hydrant merupakan pengajuan musrembang tahun 2021 dan baru terealisasi 2024. Itu pun tidak terpasang semuanya dengan alasan sambil menunggu anggaran. Untuk tandon dan 8 titik hydrant informasinya menghabiskan dana sebesar Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
BACA JUGA:Pedagang Keluhkan Tidak Boleh Potong Ayam ke Pasar Keputran Selatan
"Sebenarnya semua di daerah Keputran Kejambon ingin dipasang hydrant. Tapi yang terpasang hanya 8 titik, sehingga dibagi di Keputran Kejambon I dan II," kata Gunawan, Jumat 18 Oktober 2024.
Menurut Gunawan, hydrant dipasang untuk mencegah jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran permukiman padat penduduk itu. Karena mobil pemadam kebakaran (damkar) tidak bisa masuk. "Namun hingga kini warga belum tahu cara memfungsikan hydrant," jelas Gunawan.
Saat ini pemasangan sudah selesai semuanya dan sekarang dalam masa uji coba hydrant apakah sudah terkoneksi dengan tandon. "Hydrant dan tandon jaraknya 500 meter yang terletak di Keputran Panjunan," imbuh dia.
BACA JUGA:Toko Sembako Pasar Keputran Dibobol Maling
Setelah semua terkoneksi, maka dinas terkait akan melakukan sosialisasi kepada warga bagaimana cara penggunaan hydrant sekaligus dipraktekkan. "Enam bulan akan dilakukan sosialisasi setelah semua hydrant terkoneksi," ungkap Gunawan. (rio)