MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mendukung penuh pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Malang, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (Wali). Dibuktikan dengan turun langsung ke Kota Malang, Kamis 04 Oktober 2024.
Sejumlah agenda blusukan, dilakukan di kawasan lapangan Wonokoyo, Klenteng Eng An Kiong kecamatan Kedungkandang serta kampung Kayutangan Heritage, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
"Saya dan PSI mendukung WALI (Wahyu-Ali) untuk menjadi pemimpin di Kota Malang. Saya izin titip Pak Wahyu dengan Mas Ali, untuk nanti bisa melanjutkan peembangun di Kota Malang lebih baik lagi," terangnya.
BACA JUGA:Program Unggulan Paslon WALI Respons Kebutuhan Warga Kota Malang
Di kawasan lapangan Wonokoyo, Kaesang menghadiri Pesta Rakyat di Kota Malang. Di lokasi tersebut, digelar parade seni 25 kelompok Bantengan hingga bazar UMKM.
Di tengah kerumunan, ia menyapa warga hingga berfoto bersama. Ia mengaku penasaran dengan Bantengan di Kota Malang.
"Saya kesini bukan mau kampanye, saya mau nonton Bantengan. Awalnya saya kira Bantengan itu banteng yang diadu, ternyata bukan," lanjutnya.
BACA JUGA:Iwan Kurniawan Gantikan Wahyu Hidayat sebagai Pj Wali Kota Malang
Tidak lupa, ia mendoakan untuk kesejahteraan, kemudahan akses pendidikan hingga pekerjaan masyarakat Kota Malang. Ditemani hadir, paslon Wali beserta para tokoh, salah satunya Peni Suparto, Wali Kota Malang periode 2003-2013.
Ia berharap, Bantengan, dapat dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bentuk komitmen pelestarian kebudayaan lokal, yang diinisiasi Paguyuban Pengusaha Rokok Malang Raya.
BACA JUGA:Apresiasi Event FORKOT, Pj Wali Kota Wahyu Hidayat : KORMI Kota Malang Paling Aktif
Ali Muthohirin yang juga anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menekankan, potensi besar kesenian Bantengan. Bahkan, mendukung pelestarian budaya lokal lewat program 1.000 event setiap tahun.
"Kesenian Bantengan, bagian penting warisan budaya, harus dijaga. Salah satunya, melalui program 1.000 event budaya setiap tahun. Visi kami, menjadikan Malang sebagai kota budaya yang mendunia," jelas Ali.
BACA JUGA:Gelar Dialog ‘Ngangkut’, Pj Wali Kota Wahyu akan Sulap Terminal Madyopuro Jadi Terminal Wisata
Sementara itu, di Kayutangan ia mendengarkan aspirasi warga. Beberapa menyampaikan tentang keinginan fasilitas, satu siswa satu laptop, pengembangan fasilitas wisata hingga kemudahan sertifikasi rumah.