MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - International Conference on Green Agro-industry and Bioeconomy (ICGAB) ke-8 tahun 2024 dilaksanakan di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), Kamis 3 Oktober 2024.
BACA JUGA:Summer Course, FTP UB Hadirkan Mahasiswa dari 6 Negara
Salah satu yang menjadi pembahasan tentang keberlanjutan agroindustri dan bioeconomy di masa depan, termasuk melalui teknologi AI.
Ini sejalan dengan FTP, karena sendiri memiliki center of excellence, yang berfokus pada Bio AI. Pengembangan pertanian maupun pangan mengarah big data, virtual reality, metaverse, dan lainnya.
"Ini bertujuan agar kebermanfaatan center of excellence, riset dosen dan mahasiswa manfaatnya, dapat dirasakan masyarakat. Mengingat, pemeringkatan universitas kini bukan lagi dari publikasi karya ilmiah saja,” terang Dekan FTP Prof Yusuf Hendrawan STP MApp Life Sc PhD ditemui di lokasi, Kamis 3 Oktober 2024.
BACA JUGA:Implementasikan MBKM, FTP UB Pamerkan Karya Mahasiswa
Ia menambahkan, ada lima pembicara dari luar negeri yang dihadirkan. Salah satunya Prof Hirokazu Fukuda dari Osaka Metropolitan University, Jepang. Ia membahas pengembangan AI di bidang pertanian.
Sedang pemateri lainnya, Prof Agustin Krisna Wardani dari Universitas Brawijaya, Prof (Chaucer) Jyh Jian Chen dari National Pingtung University of Science and Technology, Taiwan. Sekaligus Prof Effendi Bin Mohamad Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Malaysia, dan Amorn Owatworakit PhD, Mae Fah Luang University, Thailand.
BACA JUGA:Launching Beragam Sarpras, FTP UB Dampingi 50 UMKM
Kata Yusuf, sebelumnya, telah dilakukan mahasiswa membangun desa (MMD), satu desa satu karya inovasi. Menjadi percontohan, yang dibawa ke nasional, mewakili Universitas Brawijaya Prof Dr Ir Imam Santoso MP mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, memberikan dampak bagi peningkatan kerjasama global.
BACA JUGA:Aplikasi ABC E-Mart FTP UB, Implementasi program MBKM
"Saat ini, UB menyediakan funding dana untuk para dosen. Rencananya berkolaborasi dengan kelima profesor untuk riset dan publikasi. Bahkan disiapkan program untuk mengirim mahasiswa. Pilot project-nya, sampai 1.000 mahasiswa. Kita biayai demi tercapainya berbagai macam inovasi terbaru." terang Wakil Rektor I UB, bidang akademik ini. (edr)