Jember Bersatu Hadapi Megathrust, FGD Kumpulkan Ratusan Peserta

Rabu 02-10-2024,15:04 WIB
Reporter : Edi Winarko
Editor : Fatkhul Aziz

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gempa megathrust, Pemerintah Kabupaten Jember bersama TNI, Polri, dan berbagai stakeholder menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu 2 Okotober 2024. Acara yang dihadiri lebih dari 500 peserta ini menekankan pentingnya simulasi bencana sebagai langkah nyata dalam mitigasi.

Dandim Jember, Letkol Arm Indra Andriansyah, dalam sambutannya menegaskan bahwa simulasi evakuasi harus dilakukan secara rutin, terutama di sekolah-sekolah yang berada di wilayah pesisir. "Kita tidak boleh hanya berteori, tapi harus praktik langsung," tegas Dandim.

Menurutnya, TNI, bersama BPBD dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, harus aktif dalam memberikan edukasi dan pembekalan kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana. Hal ini sejalan dengan komitmen TNI untuk melindungi dan memastikan keselamatan warga di daerah rawan bencana.

BACA JUGA:Pemkab Jember Seleksi Duta Pemuda Pelopor Tahun 2025 Tingkat Jatim

Pjs. Bupati Jember, Imam Hidayat, S.Sos., M.M., juga mendukung penuh inisiatif Dandim. Beliau menyatakan bahwa kerja sama antara pemerintah daerah dan TNI sangat penting untuk menghadapi ancaman gempa megathrust yang potensial. 

"Kami akan terus bersinergi dengan TNI dan Polri dalam mengedukasi masyarakat, terutama di kawasan pesisir, agar mereka memiliki kesiapan yang memadai dalam menghadapi bencana," ujar Imam Hidayat.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Kabupaten Jember dapat lebih siap menghadapi potensi bencana, serta terjalin sinergi yang kuat antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat dalam menjaga keselamatan bersama.

BACA JUGA:Pasarkan Aset Berkualitas, Bank Jatim Selenggarakan Semarak Lelang 2024

Narasumber dari BMKG Malang dan Politeknik Negeri Banyuwangi memberikan pemahaman mendalam mengenai potensi gempa megathrust di wilayah selatan Jawa. Peserta FGD antusias mengikuti sesi tanya jawab dan menunjukkan komitmen untuk ikut serta dalam upaya mitigasi bencana.

Kegiatan FGD ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana Dandim kembali menekankan pentingnya praktek lapangan dan keterlibatan aktif semua pihak dalam mengurangi risiko bencana. "Kita harus siaga dan siap menghadapi segala kemungkinan. Bencana tidak bisa diprediksi, tapi kesiapan bisa kita wujudkan bersama," pungkas Dandim. (edy)

Kategori :