BACA JUGA:Ketua Dewan Eurasia Internasional Bertemu Ketum Kadin Jatim, Tawarkan Kerja Sama Tiga Sektor
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa nilai ekspor Jawa Timur ke Guatemala senantiasa fluktuatif dengan trend pertumbuhan rata-rata 5,38% per tahun. Adapun sharenya terhadap total ekspor Jawa Timur rata-rata per tahunnya 0,03%.
Pada tahun 2020 surplus perdagangan Jatim dengan Guatemala mencapai US$ 5,41 juta. Dengan perincian realisasi ekspor mencapai US$ 5,61 juta sedangkan total impor sepanjang 2020 mencapai US$ 0,20 juta. Di tahun. 2023, total ekspor mencapai US$ 9,26 juta sedangkan impor hanya sebesar US$ 0,05 juta. "Artinya surplus kita di tahun 2023 mencapai US$ 9,21 juta per tahun," terang Tommy.
"Adapun komoditi non migas Jawa Timur yang diekspor ke Guatemala diantaranya adalah kertas/karton; berbagai produk kimia; benda-benda dari batu, gips, dan semen; kopi, teh, rempah-rempah; perangkat musik; benda-benda dari besi dan baja; bahan kimia organik dan alas kaki," katanya.
BACA JUGA:Kadin Jatim Beri Penghargaan 11 Media Peduli Vokasi
Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Jawa Timur, Guatemala posisinya berada di urutan ke-97 pada tahun 2020, tahun 2021 berada di urutan ke-88, tahun 2022 berada di urutan ke-90, tahun 2023 berada di urutan ke-83, 56y6 pada periode Januari - Maret tahun 2024 berada di urutan ke-10`.
Sementara impor dari Guatemala cenderung menurun dengan trend pertumbuhan rata-rata sekitar (4,94%) per tahunnya. Sedangkan terhadap total impor non migas Jawa Timur ratarata sharenya 0,001% per tahun.
Adapun komoditi impor Jawa Timur dari Guatemala adalah kopi, teh, rempah-rempah; barang-barang rajutan dan rbagai Makanan Olahan. Sebagai salah satu negara asal impor ke Jawa Timur Guatemala pada tahun 2020 berada diurutan ke-114, tahun 2021 berada di urutan ke-108, tahun 2022 berada pada urutan ke-108, tahun 2023 berada di urutan ke-129, sedangkan pada periode Januari – Maret tahun 2024 berada di urutan ke-114. (day)