VAR: Transformasi Teknologi dan Tantangan Keadilan Sepak Bola Indonesia

Sabtu 28-09-2024,12:07 WIB
Reporter : Anis Tiana Pottag, S.H., M.H.,
Editor : Eko Yudiono

Oleh: Anis Tiana Pottag, S.H., M.H., M.Kn., M.M.  

CEO & Founder TOP Legal

Mengapa VAR Bisa Menjadi Game-Changer untuk Sepak Bola Indonesia?

Penggunaan teknologi dalam olahraga telah menjadi tren yang tidak dapat dihindari di era digital ini. Sepak bola, sebagai salah satu olahraga paling populer di dunia, juga tidak lepas dari pengaruh kemajuan teknologi ini.

Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai inovasi telah diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas permainan, mulai dari rumput sintetis hingga bola yang dirancang secara aerodinamis.

Namun, salah satu inovasi terbesar yang telah mengubah wajah sepak bola modern adalah pengenalan Video Assistant Referee (VAR). Teknologi ini diperkenalkan sebagai alat bantu bagi wasit untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil selama pertandingan adalah seadil dan seakurat mungkin.

BACA JUGA:Ghosting dan Blokir: Tren Modern Menghindari Tanggung Jawab Hukum di Era Digital

VAR bertujuan untuk mengurangi kesalahan manusia yang sering terjadi dalam keputusan krusial seperti gol, penalti, dan kartu merah.

Salah satu insiden yang menjadi pendorong pengenalan VAR adalah peristiwa terkenal yang terjadi pada Piala Dunia 2010, ketika gol Frank Lampard untuk Inggris dalam pertandingan melawan Jerman tidak disahkan oleh wasit, meskipun bola jelas sudah melewati garis gawang.

Insiden ini memicu perdebatan panjang tentang keadilan dalam sepak bola dan menjadi salah satu titik balik yang mempercepat adopsi VAR.

Dengan adanya teknologi ini, wasit dapat meninjau ulang situasi di lapangan melalui rekaman video sebelum mengambil keputusan final, yang memungkinkan tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam setiap pertandingan.

Hal ini tidak hanya meningkatkan keadilan dalam permainan tetapi juga meningkatkan pengalaman menonton bagi para penggemar di seluruh dunia.

BACA JUGA:Cinta Dibalas Dusta: Akibat Hukum Manipulasi Status Perkawinan di Balik #SelingkuhItuIndah

Di Indonesia, penerapan VAR di Liga 1 oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menjadi salah satu langkah paling signifikan dalam upaya meningkatkan standar kompetisi sepak bola di tanah air. Dengan populasi penggemar sepak bola yang besar, Indonesia berambisi untuk mengangkat kualitas sepak bola domestik ke level yang lebih tinggi. Pengenalan VAR diharapkan dapat membantu mencapai tujuan ini dengan memberikan integritas lebih besar dalam pertandingan dan memperkuat prinsip fair play.

Artikel ini akan menjawab beberapa isu penting yang muncul dari penerapan VAR di Indonesia:

    Bagaimana VAR memastikan akurasi di tengah kontroversi, dan bagaimana teknologi ini mempertahankan “sentuhan manusia” dalam keputusan pertandingan? Apa peran regulasi hukum dalam menjaga objektivitas VAR serta mengelola interpretasi wasit? Apakah VAR dapat mendorong profesionalisme liga atau justru memicu ketergantungan pada teknologi, menggeser fokus dari pengembangan keterampilan pemain dan pelatih? Bagaimana VAR dapat menjaga integritas di tengah tekanan publik dan politis di Liga 1? Apa tantangan legal dan infrastruktur dalam penerapan VAR di Indonesia, dan apa solusinya bagi stadion yang belum memenuhi standar?
Pengenalan dan Pentingnya VAR dalam Sepak Bola Modern

Video Assistant Referee (VAR) adalah sistem teknologi yang memungkinkan wasit untuk meninjau keputusan yang dibuat di lapangan dengan bantuan video. Teknologi ini digunakan untuk memeriksa empat situasi utama yang dapat mempengaruhi hasil pertandingan:

    Gol dan Pelanggaran Sebelum Gol:  Memastikan bahwa gol yang dicetak sah dan tidak ada pelanggaran yang terjadi sebelum gol. Keputusan Penalti:  Meninjau keputusan untuk memberikan atau tidak memberikan penalti. Kartu Merah Langsung:  Menentukan apakah pelanggaran layak mendapatkan kartu merah langsung. Kesalahan Identifikasi Pemain:  Menghindari kesalahan dalam pemberian kartu kepada pemain yang salah.
VAR bertujuan untuk mengurangi kesalahan wasit dan meningkatkan keadilan dalam pertandingan. Dengan demikian, teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertandingan dan integritas kompetisi secara keseluruhan.

BACA JUGA:Marriage Is Scary: Menghadapi Ketakutan dengan Memahami Perlindungan Hukum dalam Perkawinan

Kesalahan Identifikasi PemainRegulasi Internasional yang Mengatur Penggunaan VAR

Penggunaan VAR diatur oleh berbagai regulasi internasional, yang memastikan konsistensi dalam penerapannya di seluruh dunia.

1.  Laws of the Game oleh International Football Association Board (IFAB)

IFAB adalah badan yang menetapkan aturan sepak bola internasional. Aturan yang ditetapkan dalam  Laws of the Game menguraikan peran dan penggunaan VAR sebagai alat bantu wasit. Pada pasal  10 tentang "Reviewable Decisions," disebutkan bahwa wasit memiliki wewenang penuh untuk meninjau dan mengubah keputusan jika terdapat bukti visual yang mendukung.

Pasal 10: Reviewable Decisions

    The referee may review a decision or incident if it meets the VAR protocol criteria, including goal situations, penalty incidents, direct red card incidents, and mistaken identity. The final decision after VAR review must be taken by the referee on the field, upholding the principle that VAR is only an assistant, not a decision-maker.

2.  VAR Protocol oleh FIFA

FIFA menetapkan protokol VAR yang harus diikuti dalam setiap kompetisi di bawah naungannya, seperti Piala Dunia dan kompetisi internasional lainnya. Protokol ini mencakup aturan detail mengenai komunikasi, pelatihan operator, serta standar teknis untuk perangkat yang digunakan dalam VAR.

VAR Protocol (FIFA) :

    The referee may only review a decision using VAR in specific cases defined by the VAR Protocol, ensuring the technology is used consistently and according to set guidelines. Each VAR room must be equipped with a communication system that connects the on-field referee with the VAR officials, allowing for real-time review and decision-making. The referee must explain the decision made after a VAR review, especially in cases where it differs from the original decision.

3.  Regulasi Lokal: Kebijakan PSSI dalam Penerapan VAR di Liga 1

Sebagai badan pengatur sepak bola nasional,  PSSI menyesuaikan aturan internasional dengan kebijakan lokal. Berdasarkan regulasi dalam  Statuta PSSI, penerapan VAR di Indonesia harus sesuai dengan standar IFAB dan FIFA. PSSI juga mengharuskan pelatihan khusus bagi wasit dan operator VAR di Liga 1 untuk memastikan penerapan yang konsisten dan sesuai standar.

Pasal PSSI 34.2 - Penggunaan Teknologi dalam Pertandingan:

    VAR shall be implemented in Indonesia's Liga 1 in accordance with FIFA and IFAB standards. All stadiums that intend to use VAR must meet specific infrastructure requirements and undergo a certification process approved by PSSI. Referees and VAR operators must complete mandatory training and certification provided by PSSI to ensure consistency and understanding of the technology. BACA JUGA:I Love the Way You Lie: Analisis Hukum di Balik Kebohongan dan Manipulasi dalam Toxic Relationship

Dampak Hukum dan Operasional dari Penggunaan VAR

Keberadaan VAR memberikan perubahan yang nyata dalam sepak bola. Dengan VAR, keputusan wasit dalam situasi krusial dapat ditinjau ulang, meningkatkan akurasi. Namun, karena keputusan akhir tetap berada pada wasit utama, penggunaan VAR memerlukan keseimbangan antara  objektivitas bukti video dan interpretasi wasit. Oleh sebab itu, penting bagi pengelola liga untuk memastikan bahwa VAR digunakan sesuai prosedur yang ketat, mengurangi kemungkinan kesalahan dan meningkatkan keadilan dalam pertandingan.

Sebagai teknologi yang meningkatkan profesionalisme, VAR juga dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai ketergantungan teknologi. Teknologi ini harus dilihat sebagai alat bantu untuk mendukung pengembangan pemain dan pelatih, bukan sebagai pengganti proses pelatihan yang penting dalam pengembangan keterampilan.

Dampak Jika Wasit Mengabaikan VAR

Jika wasit tidak mengindahkan atau mengabaikan VAR dalam situasi yang seharusnya ditinjau ulang, dampak yang ditimbulkan bisa sangat besar:

    Kesalahan Fatal yang Tidak Dikoreksi:   Keputusan wasit yang salah dalam situasi krusial seperti gol atau penalti akan tetap berlaku tanpa ada kesempatan untuk diperbaiki. Hal ini tentu bisa mempengaruhi hasil pertandingan secara signifikan dan menimbulkan ketidakadilan. Mengurangi Keadilan dalam Pertandingan:   VAR dirancang untuk memperbaiki keputusan yang salah dan meningkatkan keadilan. Jika wasit tidak menggunakan VAR sebagaimana mestinya, prinsip fair play akan terganggu. Meningkatkan Kontroversi dan Kritik:   Pengabaian VAR bisa memicu kontroversi besar, baik di kalangan pemain, pelatih, maupun penggemar. Ini akan merusak kepercayaan terhadap integritas pertandingan. Sanksi bagi Wasit:   Menurut regulasi FIFA dan IFAB, wasit yang mengabaikan VAR dapat dikenakan sanksi oleh komite wasit, termasuk larangan bertugas dalam pertandingan berikutnya.

Oleh karena itu, regulasi seperti  Laws of the Game oleh IFAB dan pedoman FIFA menegaskan pentingnya wasit untuk menggunakan VAR sesuai prosedur yang berlaku.

Tantangan dalam Penerapan VAR di Indonesia

Penerapan VAR di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, terutama pada infrastruktur stadion yang belum memenuhi standar teknis. Berdasarkan peraturan FIFA, stadion-stadion yang akan menggunakan VAR harus dilengkapi dengan sistem komunikasi khusus antara wasit dan ruang VAR, layar monitor, serta teknologi video beresolusi tinggi. Di Indonesia, tidak semua stadion memiliki fasilitas ini, sehingga memerlukan investasi besar untuk memenuhi standar tersebut.

Kategori :