Tulungagung, Memorandum.co.id - Berdasarkan data milik Satgas Covid-19 Kabupaten Tulungagung, setiap hari selalu ada penambahan jumlah orang dengan risiko (ODR), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Marmer. Hal ini menunjukkan keseriusan satgas mendata dengan detail potensi penyebaran virus corona di Kabupaten Tulungagung. Polres Tulungagung yang ada di dalam satgas juga tidak berleha-leha. Melalui bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak anggota kepolisian di desa-desa, mereka aktif mendata warga Tulungagung yang baru bepergian dari luar negeri dan luar daerah. Data itu kemudian dikoordinasikan dengan petugas medis yang ada di masing-masing desa. Selanjutnya, warga yang terdata akan dipastikan kesehatannya, dan diminta melakukan isolasi mandiri sampai 14 hari ke depan. Dikatakan Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, melalui grup whatsapp (WA) yang dibuat seluruh bhabinkamtibmas, akhirnya bisa diketahui perubahan data di masyarakat. Sebab dalam grup WA itu juga berisi perwakilan warga per kepala keluarga (KK). “Kita sudah perintahkan anggota bhabinkamtibmas ini untuk membuat grup WA, isinya ya tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan warga minimal satu orang per KK. Tujuannya untuk saling berbagi informasi,” ujar Pandia, Jumat (10/4). Pandia menyebut, bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) legal yang tercatat kepulangannya, itu bisa dilihat langsung dari data milik pemerintah. Namun bagi mereka yang tidak tercatat, atau bukan TKI, tetapi bekerja dari luar kota, bisa menjadi masalah apabila tidak didata. Oleh sebab itu Kapolres Pandia menekankan kepada anggotanya untuk tanggap dengan kondisi di wilayahnya masing-masing. Kemudian meminta RT/RW dan tokoh masyarakat juga aktif melaporkan warganya yang baru pulang dari luar kota. “Kita sudah sampaikan, ayo warga yang keluarga atau saudaranya baru datang dari luar negeri silakan melapor. Nanti kita akan data dan periksa kondisinya dan kita minta untuk isolasi mandiri dulu,” tegasnya. Pandia juga meminta setiap warga mau terbuka dan tidak menutup-nutupi jika ada anggota keluarganya baru datang dari luar kota. Karena jika ditutup-tutupi bisa menimbulkan keresahan di masyarakat. “Jangan ditutup-tutupi, karena bisa menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegasnya. Langkah Polres Tulungagung membuat grup WA di setiap desa ini diapresiasi masyarakat. Salah satunya Karmini (40), warga Kota Tulungagung. “Langkah seperti ini memang harus diambil dengan memanfaatkan teknologi untuk saling berbagi informasi dan saling mengingatkan. Memang sudah zamannya, untuk koordinasi yang cepat ya harus pakai teknologi seperti ini. Jadi langkah polres ini saya kira akan efektif menekan corona di Tulungagung,” ungkap Karmini. (fir/mad/fer/gus)
Kapolres Tekankan Pendataan TKI Asal Tulungagung
Sabtu 11-04-2020,05:05 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 07-11-2024,20:03 WIB
Drama Korea Face Me Siap Mengudara, Pertemukan Detektif dan Dokter Bedah Plastik dalam Genre Thriller
Jumat 08-11-2024,08:45 WIB
Legenda Persebaya Soroti Tidak Banyak Pemain Lokal di Bajol Ijo
Jumat 08-11-2024,14:20 WIB
Persebaya Tidak Ada Agenda Ujicoba di Jeda FIFA Matchday, Munster: Tidak Butuh Tim Liga 2 atau Liga 3
Jumat 08-11-2024,01:46 WIB
Persiapan Lawan Persija, Persebaya Kembali Gelar Latihan Pasca Libur
Jumat 08-11-2024,13:29 WIB
Kasus Perundungan di SMP Gloria 1 Diadukan ke Polrestabes Surabaya
Terkini
Jumat 08-11-2024,19:13 WIB
Polsek Karangpilang Jalin Silaturahmi dengan Warga Melalui Program Jumat Curhat
Jumat 08-11-2024,19:04 WIB
Di Hari Pahlawan, Masyarakat Surabaya Tidak Diperbolehkan Pakai Busana Motif Doreng
Jumat 08-11-2024,18:55 WIB
Berbaur dengan Pengunjung Grand City Mall, Pria Ini Nyopet HP
Jumat 08-11-2024,18:46 WIB