Bonsai UB : Pakar Ulas Karakter Pemilih di Pemilukada

Jumat 13-09-2024,06:01 WIB
Reporter : Ariful Huda
Editor : Muhammad Ridho

MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Universitas Brawijaya (UB) menggelar Bincang dan Obrolan Santai (BONSAI bersama pakar. Mengambil tema, Karakter Pemilih pada Pilkada Kota Malang, dilaksanakan kedai Griya Gayatri UB, Kamis 12 September 2024.

Ketua Tim Peneliti Perilaku Pemilih di Era Digital, Andhyka Muttaqin SAP, MPA memberikan materi terkait kontribusi UB dalam perpolitikan Pilkada di Kota Malang. 

BACA JUGA:ASN Bisa Disanksi Berat Jika Tidak Netral dalam Pemilukada

BACA JUGA:Summer Course, FTP UB Hadirkan Mahasiswa dari 6 Negara

Bertujuan, untuk mendapatkan calon wali kota yang baik, amanah, bisa mengakomodir semua pihak. Tidak hanya untuk kepentingan partai, tapi masyarakat luas. Termasuk, karakter pemilih kepada calon pemimpinnya, yang mungkin yang belum begitu dikenalnya.

"Nanti, mesinnya itu yang akan bergerak, setelah penetapan pasangan calon wali kota. Pasti ada sosialisasi dan kampanye dari pasangan calon. Baik di media online, media sosial. Selain itu, KPU akan mensosialisasikan calon yang sudah ditetapkan," jelas Andhyka Muttaqin SAP, MPA, Kamis 12 September 2024.

Dari sosialisasi tersebut, masyarakat akan mengenal pasangan calon. Termasuk, strategi tim suksesnya. Memperkenalkan program yang bagus dan dibutuhkan masyarakat.

BACA JUGA:UB Malang dan WUR Belanda Jalin Kerjasama Penelitian Pertanian Berkelanjutan

Saat ini, telah terjadi perubahan strategi kampanye politik, berbeda dengan tahun sebelumnya. Perkembangan teknologi informasi, bergerak begitu cepat dan dinamis.

Sehingga mengubah landskip sosial politik masyarakat. Perkembangan tersebut, akhirnya memberikan kenyataan politik yang baru. 

"Perkembangan teknologi, telah membawa pengaruh. Mulai perilaku pemilih masyarakat hingga metode kampanye mulai bergeser. Dari konvensional ke digital, termasuk pola rekruitmen dan pendidikan," lanjutnya.

BACA JUGA:Happy Asmara Kerjasama Kosmetik dan Kesehatan dengan UB

Fenomena ini, kata dia, tentu berkaca fenomena di tingkat Nasional. Mayoritas kandidat menggunakan pendekatan atau model kampanye berbasis teknologi informasi. Menggunakan desain kampanye yang menarik, kreatif dan inovatif. (edr)

Kategori :