SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pakar Sosiologi Unesa, Dr M Jeky menyebutkan masyarakat pemilih di Jawa Timur sangat moderat. Sehingga sosok perempuan juga dianggap pantas mempunyai panggung politik pemilihan kepala daerah.
14 parpol koalisi mendukung Khofifah Indar Parawansah-Emil Dardak, PDIP dan Hanura mengusung Cagub Tri Rismaharini-dan Vawagub Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans). Sementara PKB mengusung Cagub Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim.
“Masyarakat Jawa Timur, umumnya moderat soal kepemimpinan perempuan. Sehingga ramah menjadi panggung politik bagi perempuan,” kata Dr M Jaky.
BACA JUGA:Ada Gimik Politik 3 Perempuan Berebut Panggung Pilgub Jawa Timur
Selain itu, sosok perempuan juga mampu menunjukan kiprahnya saat memimpin. “Beberapa pemimpin perempuan memiliki kinerja yang bagus seperti Bu Risma ketika menjadi Wali Kota Surabaya,” sebut M Jaky.
Walau ada masalah serius dalam soal kepemimpinan, namun masyarakat tidak memperhatikan secara detail. Masyarakat Jawa Timur ini beragam dari sisi budaya, kelompok, sistem relegi namun beberapa pemimpin kurang nyaman berada pada heteroginitas. “Mereka lebih nyaman di lingkungan kulturanya sendiri,” sebut M Jaky.
Selain itu, partai politik mempunyai alasan kuat dengan memasang tokoh perempuan di perhelatan Pilkada Jawa Timur. Kaum perempuan memiliki modal sosial lebih baik. “Mereka memiliki basis massa yang riel,” sebut M Jeky.
BACA JUGA:3 Perempuan Tangguh Bertarung di Pilgub Jatim 2024
Seperti Ibu Khofifah dengan lingkungan keagamaannya. Politisi perempuan memainkan politik yang lebih nyata ketimbang politisi laki-laki. Politisi laki-laki lebih memilih politik mengambang. Tidak membangun basis nyata masyarakat. “Ini kelebihan politisi perempuan saat ini di Jawa Timur,” tutup Doktor sosiologi Unesa.(day)