SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pengembangan kawasan pesisir terpadu Surabaya Waterfront Land (SWL) dengan luas sekitar 1.084.57 hektare menuai kritikan dari masyarakat pesisir, khususnya para nelayan yang tinggal di wilayah Sukolilo, Mulyorejo, Bulak, dan Rungkut.
BACA JUGA:Minimalisir Polusi Bau, PT Enero Utilisasi Blower
Mengetahui proyek SWL tersebut masih dikonsolidasikan, ratusan masyarakat dan para nelayan melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Kenjeran Park, Selasa, 3 September 2024.
BACA JUGA:Perpanjangan Pendaftaran Pilwali Surabaya Masih Sepi Peminat
"Proyek ini sangat menyengsarakan masyarakat pesisir, terutama para nelayan. Mereka bukan hanya kehilangan mata pencaharian tapi juga terancam banjir," kata Indi Nuroini selaku ketua LPMK Keputih.
BACA JUGA:Istirahat di Warkop, Anggota Polda Jatim Amankan Pejudi Slot
Diketahui, PT Granting Jaya selaku operasional proyek SWL hendak melakukan pembahasan bersama stakeholder terkait, akademisi, dan masyarakat.
BACA JUGA:Gelapkan Uang Dana Umrah Rp 458,7 Juta, Bos Travel Umrah Haji Dituntut 3 Tahun
Yakni, sosialisasi dan konsultasi publik membahas mengenai analisis dampak lingkungan (amdal).
BACA JUGA:Jemput Istri Kerja, Warga Sidotopo Dibacok Gangster, Ini Kata Korban!
Kegiatan yang semestinya berlangsung di dua lokasi yaitu Pasar Wisata Harmoni Keputih (PWHK) dan Kenpark terpaksa dihentikan. Warga melakukan aksi protes dan menggeruduk minta dihentikan.
BACA JUGA:Ketua Umum KONI Jatim: Bangga Capaian Senam Artistik
Menurut Indi, warga tegas menolak proyek reklamasi yang dinilai dapat menimbulkan dampak negatif bagi warga di sepanjang pesisir Pantai Kenjeran. Sehingga dua kegiatan sosialisasi di Kenpark dan PWHK dibubarkan paksa oleh warga.
BACA JUGA:Tim Basket Putra Jatim Raih Kemenangan Kedua
"Ilmuwan dari pihak Granting patut diduga bermain ilmu. Kalau kita fair, maka kita pakai ilmuwan dari yang lainnya juga seperti apa kajian teknik kelautannya, perikanannya, dan ekosistemnya, mengingat masyarakat pesisir ini mayoritas kaum nelayan," ujar Choirul Subekti salah satu peserta aksi.