PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Ada yang menarik saat paslon M Rusdi Sutejo - M Shobih Asrori mendaftar ke kantor KPU Kabupaten. Salah satunya, paslon ini menawarkan 33 program prioritas kepada masyarakat.
Dari 33 program prioritas itu, ada beberapa poin yang mengangkat isu potensi santri/siswa berprestasi dan juga Persekabpas naik kelas.
"Ya, kami akan berikan beasiswa untuk santri/siswa berprestasi, olahragawan/pemuda berprestasi. Lalu, klinik kesehatan/Ambulance untuk pondok pesantren dan juta santripreneur/wirausahawan baru dan hibah produktif berbasis pondok pesantren," ujar Shobih Asrori saat membacakan poin-poin program prioritas.
BACA JUGA:Ribuan Warga Antar Rusdi-Shobih Daftar ke KPU, Sebut Pasangan Dwi Tunggal
Selain itu, pasangan yang didukung 13 parpol parlemen dan non parlemen ini juga mengangkat isu Persekabpas naik kelas. Persekabpas merupakan klub sepak bola kebanggaan Kabupaten Pasuruan. Kiprah Persekabpas pernah moncer di blantika sepak bola nasional. Saat itu Zah Rahan dkk mampu menembus semifinalis Divisi Utama pada kompetisi 2006/2007. Namun, perlahan klub Persekabpas terjerembab didasar klasemen hingga terlembar di Divisi 1 dan 2. Dan bahkan kini berada di Divisi 3.
Di Divisi 3 pada 2024, Persekabpas sempat masuk ke perempat final atau 8 besar. Namun kansnya kandas. Dan 2025 harus tetap berada di Divisi 3.
"Saya respek kalau ada calon yang mengangkat Persekabpas naik kelas. Dan ini harus didukung," terang Muhammad Rosul, dedengkot Sakeramania, julukan suporter Persekabpas.
Tak heran, usai pendaftaran ke KPU, paslon Rusdi-Shobih langsung disambut hangat oleh Sakeramania. Beberapa spanduk dan bendera dibentangkan Sakeramania untuk menyambut paslon tersebut. "Terima kasih, matur nuwun atas sambutan Sakeramania semua," cetus M Rusdi Sutejo saat menyalami satu persatu Sakeramania.
Masih ada program prioritas lainnya yang disodorkan paslon Rusdi-Shobih. Mulai soal lapangan kerja, kemudahan investasi, isu lingkungan, eco farming, hingga perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat rentan (Orang Lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, wanita hamil, dan penyandang cacat/disabilitas) serta
peningkatan pendapatan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah. (Muhammad Hidayat).