BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Anggota DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto Sesalkan terjadinya (sedikit) kericuhan dalam aksi demonstrasi yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama kelompok Rakyat Bantu Rakyat (RBR). Aksi yang awalnya dimaksudkan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat ini justru terjadi sedikit bersitegang karena masa tak diijinkan masuk ke Gedung DPRD.
“Konsep penyampaian aspirasi seharusnya dilakukan secara proporsional dan ideal. Kami sudah mengundang seluruh elemen mahasiswa, mulai dari PMII, GMNI, HMI, hingga IMM, untuk berdiskusi dengan baik. Tapi, sayangnya, situasinya tidak berjalan seperti itu,” ujar Sukur usai massa membubarkan diri pada Senin 26 Agustus 2024.
BACA JUGA:Tak Boleh Masuk Gedung DPRD, PC PMII Bojonegoro Nyatakan Mosi Tidak Percaya
Sukur bahkan mengungkapkan bahwa ia sempat mengenali sejumlah pendemo yang berasal dari luar Bojonegoro. Salah satunya diketahui berasal dari Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
“Saya tahu banyak pendemo yang bukan dari Bojonegoro. Bahkan ketika saya tanya dari mana asalnya, ada yang bilang dari Rengel, dan saat saya tanya kuliah di mana, malah diam saja,” jelasnya.
BACA JUGA:Kapolres AKBP Mario Pimpin Langsung Pengamanan Demo PMII di Gedung DPRD Bojonegoro
Aksi yang diikuti oleh sekitar 150 orang ini berujung ricuh setelah tuntutan massa untuk masuk ke gedung DPRD dan berdialog dengan seluruh anggota Dewan tidak dipenuhi. Kericuhan meningkat ketika terjadi aksi dorong-mendorong antara massa dan aparat Kepolisian, disertai pelemparan batu yang mengakibatkan pagar sementara di depan kantor DPRD di Jalan Veteran roboh.
“Saya tahu banyak pendemo yang bukan dari Bojonegoro. Bahkan ketika saya tanya dari mana asalnya, ada yang bilang dari Rengel, dan saat saya tanya kuliah di mana, malah diam saja,” jelasnya.
BACA JUGA:Demonstran Tuntut Pemerintah dan DPR Patuhi UUD 45 dan Lawan Politik Dinasti
Aksi yang diikuti oleh sekitar 150 orang ini sedikit ricuh setelah tuntutan massa untuk masuk ke gedung DPRD dan berdialog dengan seluruh anggota Dewan tidak dipenuhi. Demo juga mengakibatkan pagar sementara di depan kantor DPRD di Jalan Veteran roboh.
Namun, suasana kembali mereda dan peserta aksi membubarkan diri. Mereka menyebut akan melakukan aksi lanjutan.