Tak kalah penting, peduli terhadap pemberdayaan perempuan, mendorong perjuangan perdamaian secara jurdil, dan berkeadilan sosial. Hal itu pula dinilainya selaras dengan visi-misi PKB.
"Sejak menjadi kader hingga diberikan amanah sebagai pengurus PKB Surabaya pada 2004, modal pertama yang harus dijaga adalah mengutamakan politik santun," tuturnya.
Berangkat dari sini, Laila kemudian terus berbenah diri. Ia tak putus dalam menjunjung dan menguatkan nilai-nilai keagamaan yang rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam) ke dalam ranah politik.
BACA JUGA:Jelang Dilantik, 50 Anggota DPRD Surabaya Ikuti Geladi Bersih
Termasuk mengajak seluruh perempuan NU untuk ikut andil dan memiliki peran yang signifikan dalam membawa perubahan. Namun tetap sejalan dengan visi-misi PKB.
"Terlebih nafas politik perempuan NU yang sesuai dengan visi-misi berdirinya PKB sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip Islam moderat yang inklusif, toleran, pemberdayaan perempuan, perjuangan perdamaian secara jurdil, dan berkeadilan sosial. Nilai-nilai ini lah yang harus terus dikuatkan," papar Laila.
Sebagai petahana, Laila pun tak ingin jumawa. Ia memilih untuk tetap mengedepankan kerja-kerja kerakyatan. Laila mengaku tak ingin terlihat eksklusif sebagai seorang pejabat. Ia pukul mundur hal tak berfaedah semacam ini.
BACA JUGA:Antrean Rutilahu Capai 7.789 Unit, DPRD Surabaya Minta Prioritaskan Rumah Reot
Justru dengan dilantik kembali sebagai anggota dewan, Laila merasa semakin terpacu dan ingin memberikan lebih dari apa yang sudah dilakukan pada periode sebelumnya. Yakni, memperjuangkan program dan gagasan yang pro rakyat.
Terbukti, beragam program telah berhasil direalisasikan. Salah satunya insentif untuk marbot musala dan penjaga rumah ibadah. Laila melalui fraksi PKB-nya lah yang mencetuskan program kesejahteraan masyarakat itu.
"Kami terus melakukan langkah ikhtiar dan tawaduk lewat jalur politik ini. Kami juga selalu melihat masyarakat dan membuka diri untuk seluruh kalangan. Fraksi PKB insyaAllah siap mengawal pemerintahan yang pro rakyat," tegasnya.
BACA JUGA:Rancang APBD 2025, DPRD Surabaya Tekankan Penanganan Kemiskinan dan Pencegahan Stunting
Ditanya soal kemungkinan terpilih kembali menduduki kursi pimpinan dewan, Laila yang dikenal memiliki loyalitas dan semangat tinggi ini menyerahkan hal tersebut kepada pimpinan partai.
Yang jelas, Laila mengaku siap dan patuh dalam menjalankan instruksi partai untuk kemashlahatan umat.
"Saya tidak menaruh target apapun ketika pertanyaan tersebut menyangkut pimpinan dewan. InsyaAllah nantinya pasti akan diputuskan yang terbaik oleh internal PKB, baik dari DPP, DPW, dan DPC. Sebagai petugas partai yang ada di Fraksi PKB, saya akan taat dan patuh apa yang menjadi keputusan partai nantinya," pungkas Laila. (bin)