Hari Kemerdekaan di Mata Milenial, Momen Kembangkan Potensi dan Refleksi Demokrasi

Jumat 16-08-2024,17:59 WIB
Reporter : Alif Bintang
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam era yang semakin kompleks ini, makna kemerdekaan bagi milenial adalah tentang mengambil peran aktif dalam membangun bangsa yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris Karang Taruna Kelurahan Barata Jaya Refi Achmad Zuhair.

BACA JUGA:Kejari Surabaya Serahkan Memori Kasasi ke PN Surabaya, Kasi Intel: Kami akan Buktikan Putusan Hakim Salah

Menurutnya, kemerdekaan pada dasarnya adalah kondisi di mana seseorang atau suatu bangsa terbebas dari penjajahan dan penindasan serta dapat menentukan nasibnya sendiri tanpa adanya paksaan dari individu lain.

"Bagi saya, di era sekarang kemerdekaan berarti kesempatan untuk berkembang, mengatasi tantangan, dan mencapai potensi maksimal tanpa adanya batasan yang tidak adil. Dan dasar ideologi kita Pancasila memiliki saripati yaitu dengan adanya prinsip ke gotong royongan," kata Refi, Jumat 16 Agustus 2024.

BACA JUGA:Penggeledahan Gedung Setdaprov Jatim Tuntas, KPK Bawa 1 Koper Merah

Mantan ketua GMNI Surabaya ini menambahkan, untuk mengisi kemerdekaan di era sekarang memerlukan perhatian terhadap berbagai tantangan yang ada. Seperti misalnya, mengatasi masalah pengangguran di kalangan milenial dan problematika sosial lainnya.

Refi menuturkan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Yang pertama, meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan yang relevan (training) dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.

"Dengan begitu, generasi muda lebih siap menghadapi dunia kerja," katanya.

Kemudian yang kedua, perlu mendorong inovasi dan kewirausahaan sebagai cara untuk menciptakan lapangan kerja baru. Lalu, mengembangkan kebijakan yang menyeimbangkan pajak, mengatasi inflasi, dan memberikan dukungan kepada UMKM.

BACA JUGA:Kejari Surabaya Serahkan Memori Kasasi ke PN Surabaya

"Tidak kalah penting, juga meningkatkan sistem perlindungan sosial agar dapat membantu mereka yang terkena dampak ketidakadilan dalam dunia kerja, krisis ekonomi, sekaligus menguatkan hak ketenagakerjaan," tandas Refi.

Sementara bagi Elni Nainggolan, mahasiswa S2 Ilmu Politik Universitas Airlangga, momentum kemerdekaan di tahun ini menarik. Sebab, perayaannya diglorifikasi dan sarat akan politik.

BACA JUGA:Ditegur Wali Kota, Kadisbudporapar Minta Maaf Atas Tagihan Biaya Sewa Venue AFF

"Saya memaknai kemerdekaan Indonesia ke-79 tahun ini sebagai titik balik anak muda untuk melakukan refleksi. Haruskah kita menjadi bagian dari kemunduran bangsa? Haruskah kita acuh terhadap praktik pelemahan hukum dan politisasi hukum? Dan banyak praktik politik destruktif lainnya," ucap Elni.

Menurutnya, dengan lebih peduli terhadap demokrasi negara, anak muda nantinya bisa mengambil posisi yang tepat dalam pembangungan bangsa ke depan.

Kategori :