Jaksa Menanam, Kejati Jatim Tanam 200.500 Pohon Bakau di Pesisir Pantai Utara

Selasa 13-08-2024,18:49 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA, MEMORANDUM - Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64 dan Hari Lahir Kejaksaan yang Ke-79, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar aksi penanaman pohon bakau massal.

Kegiatan yang bertajuk "Jaksa Menanam" ini dilaksanakan pada Selasa, 13 Agustus 2024, di kawasan JIIPE, pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa Timur.

Sebanyak 200.500 bibit bakau ditanam dalam kegiatan ini. Aksi nyata pelestarian lingkungan ini tidak hanya melibatkan jajaran Kejaksaan Tinggi Jatim, namun juga para Kepala Kejaksaan Negeri se-Jawa Timur, serta berbagai pihak terkait seperti Center of Responsible Business (CRB) Pascasarjana Unair,

Pemerintah Kabupaten Gresik, PT JIIPE, PT. Petrokimia Gresik, PT. Freeport Indonesia, PT. SMELTING, SKK Migas Perwakilan Jabanusa, dan sejumlah perusahaan lainnya.

Kajati Jatim Dr. Mia Amiati, SH, MH, CMA, CSSL mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan penanaman pohon bakau ini adalah sebagai bukti nyata kepedulian insan Adhyaksa sebagai aparat penegak hukum yang tidak hanya peduli terhadap unsur keadilan dalam penangakan perkara dan pelaksanaan tugas fungsi Kejaksaan lainnya.

BACA JUGA:Ini Daftar Lengkap Rotasi Jabatan di Kejati Jatim, dari Wakajati hingga Kajari

BACA JUGA:Tampil Memukau, Kajati Jatim Turut Memeriahkan Jember Fashion Carnaval 2024


"Namun kami juga memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap isu-isu keberlanjutan, pelestarian lingkungan dan alam dan yang terpenting adalah mewujudkannya dalam sebuah tindakan nyata dan berkesinambungan," ujar Kajati Jatim.

Luas mangrove di Indonesia mencapai 25 persen dari luas mangrove dunia, namun beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Di pantai utara Jawa, hutan ini sudah lama tergerus karena kebutuhan lahan penduduknya, termasuk banyak tumbuhnya areal industri di sepanjang pantai utara (Pantura) Jawa Timur membuat areal hutan bakau setiap tahunnya terus berkurang.

Kondisi ini membuat sejumlah ekosistem yang menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat hidupnya semakin terdesak, memaksanya melakukan migrasi atau memilih tempat lain. Adanya kondisi tersebut, perlu adanya perhatian untuk kembali melakukan penghijauan.

"Untuk itulah kami mnewujudkan kepedulian kami sebagai bentuk pengabdian kepada masyrakat melalui kegiatan penanaman pohon bakau di aera pantrua Jawa Timur," pungkasnya. (*)

Kategori :