Salah Satu Peserta Arak - Arakan Mendapatkan Aplaus Penonton--
Lumajang, Memorandum - Memperingati HUT RI ke-79 sekaligus Selamat Desa, Pemerintah Desa Sumbersuko, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang Jawa Timur menggelar sedekah hasil bumi, dan Sholawatan.
Terpantau 43 peserta berkumpul di garis start, tepatnya di jalan SMPN 1 Sumbersuko, dan siap mengarak hasil bumi yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, dan produk hasil panen lainnya diarak ke lapangan desa setempat.
BACA JUGA:Inilah Rangkaian Acara Selamatan Desa Candipuro, Diawali Karnaval yang Diikuti 33 Peserta
Kegiatan tersebut merupakan bentuk sedekah hasil bumi pada bulan Muharram.
"Sedekah bumi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Tuhan dengan rezeki dari pertanian, yang diberikan kepada warga," kata Kepala Desa Sumbersuko, Ahmad Taufik, kepada Memorandum, Sabtu 3 Agustus 2024.
"Semuanya ada 43 gunungan hasil bumi yang akan kami bawa dari sini (jalan SMPN 1 Sumbersuko) menuju ke lapangan Sumbersuko, " kata Ahmad Taufik, dengan mimik wajah penuh semangat.
BACA JUGA:Puncak Rangkaian Ruwat Desa Sumberrejo Diramaikan Wayang Kulit Lakon Semar Maneges
Kegiatan ini, lanjut Ahmad Taufik, adalah atas permintaan warga Sumbersuko.
Dia berharap, dengan di gelarnya arak arakan hasil bumi tersebut, desa yang ia pimpin di jauhkan dari segala musibah, dan supaya hasil panen dari warga desa Sumbersuko itu bisa melimpah ruah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
BACA JUGA:500 Penari Topeng Kaliwungu dan 50 Kuda Kencak Ramaikan South Beach Festival
Pak Nimun, Warga RT 05 / RW 06, Desa Sumbersuko ketika berbincang dengan media ini, sebelum acara arak arakan hasil bumi di berangkatkan mengatakan, agar gelaran arak arakan seperti ini selalu di adakan di setiap tahunya. Menurut nya, masyarakat tidak keberatan dalam membawa hasil buminya, demi keselamatan pertanian di desanya.
"Kegiatan ini memang perlu diadakan, jadi kami sebagai masyarakat sangat berharap agar selamatan seperti ini harus di lakukan di setiap tahunya," harapnya.
Dikatakannya, bahwa kegiatan pawai hasil bumi tersebut, hanya ini kali di lakukan di desanya.
"Waktu kepala desanya pak Imron dulu pernah, dan sekarang ini di pemerintahan kepala desa Pak Ahmad Taufik di adakan kembali." Tandasnya ( Ags )