BACA JUGA:Kunjungi Pabrik Kapal Api, Azrul Ananda Berharap Persebaya Bisa Meraih Prestasi Bagus
Berkaca dari kasus Covid-19, sebagai pembelajaran, pengawasan jadi lebih ketat. Utamanya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN)di daerah-daerah yang endemis.
“Seperti Arab Saudi kita lakukan screening. Kalau suhunya di atas 38 derajat celcius kita ambil sampel. Klinik kita siapkan di Terminal 1 dan II. Kalau PPLN kan di Terminal II,” jelasnya.
Terbaru, pemerintah Arab Saudi mewajibkan vaksin meningitis untuk jemaah umrah. Lalu apa sebenarnya urgensinya?
“Kalau pemerintahan Arab Saudi bilang wajib kita siapkan. Nota Diplomatiknya datang sekitar Mei, wajib vaksin meningitis. Setelah diskusi baru 11 Juli Sekjen Kementerian Kesehatan membuat surat edaran setiap jemaah umrah divaksin meningitis. Vaksinasi jadi salah satu bentuk perlindungan. Sebenarnya bukan masalah wajib dan sunah. Kita harus memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui vaksin. Supaya di Arab Saudi tidak mendapatkan risiko yang besar ketika kembali ke Indonesia,” katanya. (*)