JEMBER, MEMORANDUM - Universitas Jember (Unej) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani kecil melalui penerapan teknologi pertanian presisi. Hal ini disampaikan oleh Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra, dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unej, saat ditemui di Surabaya.
Menurut Prof. Bayu, teknologi pertanian presisi memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi pemborosan makanan. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana teknologi ini dapat disesuaikan dengan kondisi spesifik petani kecil.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Unej aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Leibniz-Institute for Agricultural Engineering and Bioeconomy (ATB) di Jerman. Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan dan adaptasi teknologi pertanian presisi agar sesuai dengan kebutuhan petani kecil di Indonesia.
"Melalui Center of Excellence on Artificial Intelligence (AI) untuk industri pertanian dan laboratorium pertanian presisi dan geoinformatika, Unej berkomitmen untuk mengembangkan teknologi yang dapat diaplikasikan dalam pertanian, khususnya bagi petani kecil," ujar Prof. Bayu.
Kemitraan dengan ATB ini diharapkan dapat mempercepat transfer pengetahuan dan teknologi, serta mendorong pengembangan inovasi yang berkelanjutan di sektor pertanian Indonesia.(*)