PASURUAN, MEMORANDUM-Berbagai antisipasi dalam mengatasi gangguan saat Pilkada Serentak 2024 sudah disimulasikan Polres Pasuruan. Pasukan anti huru hara diterjunkan untuk mengatasi para perusuh yang menyerang di Halaman Apel Sarja Arya Racana Polres Pasuruan.
Personel gabungan untuk Sispamkota diterjunkan. Mereka berasal dari anggota Polres Pasuruan, Polsek jajaran, Kodim 0819 Pasuruan, Satpol PP, dan Dinas terkait.
"Kegiatan ini sebagai persiapan pengamanan Pilkada 2024 pada Operasi Mantap Praja Semeru 2024 oleh Polres Pasuruan," ujar Kapolres Pasuruan, AKBP Teddy Chandra pada Jumat, 19 Juli 2024.
BACA JUGA:Jumat Berkah, Anggota Polsek Bojonegoro Kota Berbagi Nasi Bungkus ke Warga
Menurut AKBP Teddy, segala bentuk ancaman, gangguan keamanan telah disusun dengan skenario simulasi yang disesuaikan dengan anatomi demografi wilayah dan prediksi ancaman gangguan Kamtibmas.
Simulasi saat itu dimulai dari kegiatan menghalau demonstran, menangkap peserta demo yang anarkis, pengamanan sarana dan prasarana Pemilu hingga mengamankan Paslon Pilkada.
Pada simulasi itu juga dibuat skenario adanya Ban mobil yang dibakar di tengah jalan oleh pendemo. Lalu dengan sigap petugas Damkar datang dan langsung melakukan pemadaman api dengan cepat sampai kobaran apinya padam.
BACA JUGA:Samsung Luncurkan Galaxy Z Flip6 Eksklusif Edisi Olimpiade Paris 2024
Ada juga skenario proses evakuasi korban dengan Ambulans serta aksi penyelamatan Sandra dengan Teknik beladiri yang ditampilkan oleh aparat TNI/ Polri serta petugas dari Pemkab Pasuruan.
Kapolres AKBP Teddy Chandra mengatakan, Polres Pasuruan telah menyiapkan ratusan personel gabungan jajaran Polres Pasuruan untuk melaksanakan pengamanan Pilkada 2024 dengan Operasi Mantap Praja Semeru 2024.
"Seluruh personel yang terlibat Operasi Mantap Praja Semeru 2024 kita pastikan benar-benar siap mengamankan Pilkada 2024, khususnya di wilayah Kabupaten Pasuruan," ungkapnya.
AKBP Teddy juga menegaskan, personil Polres terus memaksimalkan fungsi inteljen yang selalu bergerak cepat dalam melakukan pemetakan deteksi dini serta mencari pulbaket dan profiling target yang disinyalir dapat menciptakan gangguan kamtibmas yang berpotensi anarkhis mengganggu kondusifitas Pilkada.
Begitu pula dari pihak TNI dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, tentu juga melakukan pemetaan dan juga mendeteksi adanya isu - isu yang nantinya bisa berpotensi mengganggu proses jalannya Pilkada.
BACA JUGA:Cetak Sejarah, Angka Kemiskinan Jatim Tembus Satu Digit, Ini Jadi Penurunan Tertinggi Nasional
"Jadi dengan sinergitas dan kolaborasi yang kami lakukan, maka kita bisa tahu dan memahami isu - isu yang harus dihadapi di wilayah-wilayah mana saja yang perlu penebalan pengamanan," terang Kapolres.