Bagaimana Pertanian Ekologis Ramah Lingkungan Mengubah Nasib Petani di Kabupaten Bojonegoro

Minggu 14-07-2024,20:54 WIB
Reporter : Biro Bojonegoro
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Perwakilan EMCL, Feni Kurnia Indiharti menjelaskan bahwa dukungan terhadap petani didasarkan pada kebutuhan mereka. Sasaran programnya pun meliputi para petani di sekitar wilayah operasi Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris. 

“Kami ikut berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Perubahan hari ini sudah mengarah ke sana,” ucapnya.

BACA JUGA:Personel Kejaksaan Kabupaten Pasuruan Netral Jelang Pilkada, Kajari: Pernah Sidangkan Money Politics

Melihat perubahan pola pertanian ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pun ikut mendukung. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Sumberdaya Manusia dan Pembiayaan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bojonegoro, Yuni Arba'atun. Menurutnya, SLP telah berkontribusi dalam memberi perspektif baru dunia pertanian di Kecamatan Gayam dan Kalitidu. 

BACA JUGA:Dalih Jaga Diri, Pria di Pasuruan Selipkan Celurit di Pinggang

“Sentuhan Sekolah Lapangan Pertanian telah mengubah kondisi pertanian di sana jadi lebih baik.” 

Yuni menambahkan bahwa kelompok-kelompok yang tergabung dalam metode ramah lingkungan telah membentuk ekosistem pertanian baru. Kondisi tanah yang selama ini sering rusak juga berangsur membaik. 

“Harapannya, petani bisa lebih mandiri dan lebih sejahtera,” pungkasnya.

BACA JUGA:Program Bedah Rumah di Kota Batu, Pj Gubernur Jatim Tinjau Lokasi

Sebelum beranjak meninggalkan kebun, sejenak Lasmidi memandangi hamparan tanamannya. Dalam hati dia yakin, musim ini dia akan panen untung lagi. Dia pun melenggang pulang dengan hati senang dan lapang. (*)

Kategori :