MEMORANDUM - Perjalanan, baik itu untuk jarak dekat maupun jauh, selalu mengandung unsur petualangan dan ketidakpastian. Dalam tradisi masyarakat Jawa dan Kalimantan, terdapat berbagai pamali atau pantangan yang dipercaya dapat membawa sial atau bahaya bagi para pelancong.
Mempelajari pamali ini bukan berarti membatasi diri, tetapi lebih kepada bentuk penghormatan terhadap leluhur dan budaya setempat, serta wujud kewaspadaan untuk menjaga keselamatan selama perjalanan. Berikut beberapa pamali yang perlu diperhatikan:
BACA JUGA:Tahun Ajaran Baru, Penjahit Seragam Sekolah di Jember Banjir Orderan
Sebelum Berangkat:
1. Hindari Memulai Perjalanan pada Hari Pantang: Setiap daerah memiliki hari pantang yang berbeda, biasanya berdasarkan neptu weton. Sebaiknya hindari memulai perjalanan pada hari tersebut untuk menghindari kesialan.
2. Jangan Berpamitan dengan Orang yang Sedang Tidur: Pamali ini dipercaya dapat membawa kesialan bagi orang yang ditinggalkan maupun yang bepergian.
3. Hindari Menoleh ke Belakang Saat Berjalan: Dipercaya dapat menarik roh jahat yang mengikuti perjalanan.
4. Perhatikan Barang Bawaan: Hindari membawa benda-benda pusaka atau benda bersejarah tanpa izin, karena dikhawatirkan dapat membawa sial.
Selama Perjalanan:
1. Bersikap Sopan dan Ramah: Jaga sikap dan ucapan selama perjalanan, hindari berkata kasar, mengeluh, atau bertengkar, karena dapat mengundang roh jahat.
2. Jangan Berhenti di Persimpangan Jalan Saat Malam Hari: Persimpangan jalan dipercaya sebagai tempat berkumpulnya roh jahat.
3. Hindari Bersiul di Malam Hari: Siulan di malam hari dipercaya dapat menarik roh jahat.
4. Jangan Menyanyi atau Berteriak di Hutan: Hutan dianggap sebagai tempat tinggal makhluk halus. Sebaiknya jaga ketenangan dan hormati kesunyian alam.