BOJONEGORO, MEMORANDUM - Nama Lilik Mustafidah sudah tidak asing lagi bagi warga Kabupaten Bojonegoro. Khususnya di lingkungan penyelenggara pemilu. Ya, Mba Lilik, sapaan akrabnya sebelum menjabat sebagai Komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro Periode 2024-2029, Ia pernah diamanahi menjadi Komisoner Bawaslu Kabupaten Bojonegoro Periode 2018-2023.
Sebelum menjadi seorang pejabat publik, Lilik Mustafidah merupakan seorang santriwati dan putri seorang Kiai di Kecamatan Baureno. Lilik juga pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren At-Tanwir, Talun, Sumberrejo, Bojonegoro.
Selesai dari Madrasah Aliyah At-Tanwir, Ia melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.
Selain kuliah, Lilik Mustafidah juga aktif di organisasi ekstra. Ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tak cukup sampai di HMI Cabang Malang, Lilik juga aktif menjadi pengurus Korp HMI Wati (Kohati) PB di Jakarta.
BACA JUGA:Profil Sholihudin, Santri dan Aktivis PMII yang Jabat Komisoner KPU Bojonegoro
Disitulah Lilik mendapatkan ilmu dari tokoh-tokoh besar seperti Akbar Tanjung, Anas Urbaningrum, Ahmad Ali, M Sarmuji, Ida Ismail Nasution, Hanifah Husein, Nuning Rodiyah, Betty Epsilon Idroos, Bahlil Lahadalia dan banyak tokoh besar lainnya. Saat Bahlil menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015-2018. Pada masa itu Lilik menjadi Sekretaris Eksekutif di Sekretariat BPP HIPMI.
Ibu tiga anak ini dalam membangun hubungan dan komunikasi dengan siapapun selalu santun dan mengedepankan kolaborasi. Ia selalu yakin dalam setiap berjuang dan berusaha,
"Selain bersyukur dan ikhlas saya selalu Yakin di setiap usaha Insya Allah akan sampai kepada tujuan dan pesan Abah yang selalu saya pegang teguh yaitu, Nahnu Qosamna," ujarnya.
Berkat ketekunan dan perjuangannya, Lilik saat ini diamanahi sebagai Komisoner KPU Bojonegoro Divisi Perencanaan, Data dan Informasi. (top)