Siswi SMK Tewas Dijambret

Selasa 27-11-2018,01:29 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Seorang siswi SMK Rajasa menjadi korban penjambretan di Jalan Anjasmoro. Tragisnya korban yang mengalami cedera di kepala akibat terjatuh saat dikerjai pelaku, akhirnya tidak tertolong. Gadis ini sempat dirawat dua minggu di RSUD dr Soetomo. Kejadian nahas yang menimpa Tifani Kevinia Putri (17), warga Jalan Ketandan Baru I itu terjadi pada Oktober. Dari data yang dihimpun dari wakil kesiswaan SMK Rajasa Nurul Yaqin Chotib, aksi penjambretan yang dialami siswinya tersebut, terjadi di Jalan Anjasmoro, pada Senin (15/10). Saat itu Tifani mengendarai motor sendirian usai mengantarkan temannya di kawasan Jalan Demak, pada malam hari. Dalam perjalanan pulang, ia tidak sadar dibuntuti oleh dua pelaku yang berboncengan motor. Sewaktu kejadian korban sedang membawa tas cangklong. Dua penjahat jalanan yang memang mengincar tas korban yang berisi HP dan barang lain, langsung membetotnya. Akibat tarikan keras tersebut membuat siswi kelas 12 tersebut terjatuh dari motornya. Bahkan korban mengalami luka parah di kepalanya. Nurul Yaqin menambahkan, Tifani sempat koma dan kritis akibat benturan di kepalanya sehingga membuat ia dirawat selama dua minggu di RSUD dr Soetomo. “Dua minggu dirawat. Setelah itu rawat jalan. Namun Tifani akhirnya meninggal pada Selasa (13/11), akibat kondisi luka dalam yang dideritanya,” terang Nurul Yaqin, Senin (26/11). Masih menurut dia, dugaan Tifani menjadi korban penjambretan berdasarkan informasi sejumlah temannya, dan bukti tali tas cangklong korban yang hampir putus. Meski begitu dari keterangan keluarga korban tidak ada barang milik Tifani yang hilang. Bahkan hingga kini keluarga Tifani belum melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sawahan. Nurul Yaqin mengingat, siswinya tersebut selama ini dikenal baik dan loyal dalam kegiatan-kegiatan OSIS di sekolah. Pihak sekolah pun sudah memberikan suport kepada keluarga korban atas apa yang menimpanya. “Dia orangnya baik dan aktif di OSIS sekolah. Kami bersama teman-teman merasa kehilangan. Semoga Tifani mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT,” ungkap Nurul Yaqin. Nurul Yaqin pun berharap, agar polisi dapat menangkap pelaku penjambretan yang membuat nyawa Tifani tak tertolong. Sehingga tidak ada yang menjadi korban lagi. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran membenarkan peristiwa itu. Menurutnya dia, hingga saat ini anggota di lapangan masih bekerja keras untuk menangkap dua pelaku yang beraksi di Jalan Anjasmoro tersebut. “Kami masih bekerja untuk mengungkap kasus itu,” pungkas Sudarmiran. (haj/fdn/nov)                                      

Tags :
Kategori :

Terkait