SURABAYA, MEMORANDUM - Grand Launching Kota Lama berlangsung semarak, masyarakat se-Kota Surabaya tumpah ruah di Zona Eropa, Plaza Outdoor Internatio Building, Rabu 3 Juli 2024 malam. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyuguhkan berbagai pertunjukan menarik, mulai dari video mapping show, orchestra, teatrikal, hingga drum corps.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Surabaya Armuji turut serta meresmikan Kota Lama. Tak hanya itu, juga hadir jajaran Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, Koso Nippon, hingga stakeholder.
Wali Kota Eri Cahyadi mengapresiasi seluruh masyarakat Kota Surabaya yang hadir dalam Grand Launching Kota Lama di malam ini. Menurutnya, seluruh masyarakat yang hadir kali ini lebih banyak daripada soft launching Kota Lama Surabaya pekan lalu.
“Alhamdulillah, pada malam hari ini setelah soft launching 27 Juni, ternyata antusiasme warga Kota Surabaya sangat luar biasa. Dan hari ini ketika grand launching tambah luar biasa, ini menunjukkan warga Surabaya yang luar biasa,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
BACA JUGA:Hidupkan Kota Lama, Dewan: Libatkan Seniman Lokal dan UMKM Khas Suroboyo
Wali Kota Eri mengungkapkan, Kota Lama Surabaya tak kalah bagusnya dengan Kota Tua di Jakarta, Jawa Barat dan Kota Lama di Kota Semarang, Jawa Tengah. Menurutnya, Kota Lama Surabaya mempunyai nilai sejarah yang tak kalah unik dengan kota-kota lainnya.
Karena di Kota Lama Surabaya memiliki tempat paling ikonik yang menjadi saksi bisu pecahnya pertempuran 10 November 1945. Salah satu tempat tersebut yaitu, Jembatan Merah. Di lokasi yang tak jauh dari Gedung Internatio itu, menjadi tempat tewasnya Jenderal A.W.S Mallaby.
“Wisata Kota Lama ini bukan hanya sebagai destinasi wisata. Akan tetapi juga sebagai pengingat, untuk selalu menjaga nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Surabaya. Ingatlah, Bung Karno selalu mengatakan ‘Jas Merah’ (Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah),” ungkapnya.
Wali kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu ingin, dengan adanya destinasi wisata Kota Lama, warga Surabaya tidak melupakan jasa-jasa para pejuang. “Karena pejuang kita berjuang untuk memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Pejuang kita berjuang dengan tenaganya, ada yang berjuang dengan hartanya, keberaniannya. Maka dengan diresmikannya, Grand Launching Kota Lama, ayo arek-arek Suroboyo berjuang memberantas stunting, kemiskinan, hingga putus sekolah,” tegasnya.
BACA JUGA:Siapkan Anggaran Rp. 60 Miliar, Pemkot Madiun Percantik Kawasan Kota Lama Jadi Wisata Heritage
Tak lupa, Cak Eri mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Surabaya dan stakeholder yang telah membantu bersinergi menghidupkan Kota Lama. Selain itu, ia juga berterima kasih kepada awak media dan influencer yang telah memberitakan dan mempromosikan Kota Lama sehingga dikenal oleh masyarakat.
“Ayo kita gaungkan terus melalui media sosial dan media-media yang ada, kita tunjukkan bahwa Surabaya tidak berhenti untuk berjuang, dan selalu berbuat kebaikan. Semoga dengan grand launching ini, Surabaya diberikan berkah oleh gusti Allah,” ucapnya.
Di kesempatan ini, Cak Eri bersama Wakil Wali Kota Armuji beserta rombongan ikut mengendarai mobil listrik model Jeep Limousine mengelilingi zona eropa hingga ke kawasan zona pecinan di Kya-Kya, Jalan Kembang Jepun. Setibanya di Kya-Kya, tepatnya di Shin Hua Barbershop, Cak Eri menyempatkan diri untuk cukur rambut.
Diketahui, Shin Hua Barbershop adalah tempat cukur rambut tertua di kawasan Kota Lama Surabaya. Usia barbershop yang terletak di zona pecinan ini, usianya kurang lebih sekitar 100 tahun.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Tertibkan 800 Meter Jaringan Utilitas Tak Bayar Sewa di Kawasan Kota Lama