MEMORANDUM - Paul Pogba, gelandang Juventus asal Prancis, menggemparkan dunia sepak bola dengan pengakuan mengejutkan dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Kepada Aljazeera, Pogba mengungkapkan rasa frustrasi dan kekecewaannya yang mendalam terkait sanksi doping yang diterimanya pada November 2023.
"Sepak bola itu indah, tetapi kejam," ujar Pogba.
Pogba dinyatakan positif menggunakan metabolit testosteron terlarang dalam tes doping, yang berakibat pada sanksi larangan bermain selama empat tahun. Hukuman ini menghancurkan mimpi Pogba untuk bermain di Euro 2024 bersama timnas Prancis dan membahayakan karirnya di dunia sepak bola.
"Saya sudah selesai," kata Pogba.
BACA JUGA:Diduga Doping, Pogba Terancam Skors Empat Tahun
BACA JUGA:Pogba Bantah Ditawari Rp 9,7 Miliar Per Minggu
Pengakuan Pogba ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan dan simpati dari para pecinta sepak bola. Bagaimana masa depan Pogba setelah sanksi ini? Apakah karirnya di dunia sepak bola benar-benar berakhir?
Sebelum sanksi doping, Pogba dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia. Ia telah meraih banyak prestasi gemilang, termasuk juara Piala Dunia 2018 bersama timnas Prancis dan juara Liga Champions bersama Juventus.
Kemampuan Pogba dalam mengontrol bola, passing, dan visi bermainnya yang luar biasa telah membuatnya menjadi idola bagi banyak orang. Namun, kini, karirnya terancam hancur karena pelanggaran doping.
BACA JUGA:Kontrak Habis, Rangnick Tak Akan Bujuk Pogba untuk Bertahan
Kasus Pogba ini menjadi pengingat keras tentang bahaya doping dalam dunia olahraga. Doping tidak hanya merusak karir seorang atlet, tetapi juga mencoreng nama baik tim dan negara.
Pihak Juventus sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait wawancara Pogba ini. Masih belum diketahui apakah klub asal Italia itu akan mempertahankan Pogba setelah sanksi dopingnya berakhir.
Masa depan Pogba masih abu-abu. Namun, satu hal yang pasti, pengakuannya dalam wawancara ini menunjukkan betapa besar rasa sakit dan kekecewaan yang ia rasakan.
Kisah Pogba ini menjadi pelajaran berharga bagi para atlet di seluruh dunia untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan menjauhi segala bentuk kecurangan, termasuk doping. ( mg8)